Eropa dalam beberapa dekade terakhir telah menjadi kiblat sepakbola dunia. Sejumlah pesepakbola hebat dari berbagai benua di dunia berbondong-bondong untuk bisa bersaing di level kompetisi liga-liga Eropa.

Bagi seorang pesepakbola, mendapatkan kesempatan bermain diajang kompetisi liga Eropa apalagi mendapat bandrol tinggi akan menjadi indikator keberhasilan dan torehan prestasi luar biasa di industri sepakbola modern sekarang.

Pembelian Spurs atas Son Heung-min dengan bandrol fantastis £22 juta (€30 juta) atau setara Rp480 miliar tidak hanya mencatatkan dirinya sebagai pemain termahal Asia yang pernah ada.

Harga Heung-min mengalahkan Shinji Kagawa yang dibeli Manchester United dengan harga £16 juta, Keisuke Honda yang berstatus free transfer ketika datang ke AC Milan, atau Shinji Okazaki yang dibeli Leicester dengan harga £7 juta.  

Nilai pembelian Spurs merupakan harga paling tinggi ketiga yang pernah dikeluarkan Spurs untuk pembelian seorang pemain setelah Erik Lamela (30 juta pounds) dan Roberto Soldado (26 juta pounds).

Selain itu Heung-min juga menjadi pemain dengan nilai penjualan termahal dalam sejarah Leverkusen. Nilai transfernya mengalahkan nilai transfer Andre Schuerrle ketika ia pindah ke Chelsea dengan harga £18 juta.