"Kartu merah baik langsung atau tidak langsung di semifinal tak akan diputihkan. Mereka bisa ikut di final, tapi ya duduk di tribun," ujar ketua penyelenggara turnamen Piala Jenderal Sudirman Hasani Abdulgani.
CEO Mahaka Sports itu ingin tetap menjaga kualitas pertandingan di laga puncak pada turnamen yang digagas TNI itu.
Karena jika diputihkan, dia khawatir si pemain dengan seenaknya mengulangi kesalahan serupa seperti menerapkan tekel keras dan sebagainya.
"Bahaya kalau mereka bisa tampil lagi, karena kemungkinan mengulangi kesalahan serupa. Jadi kita ingin memberi hiburan pertandingan yang berkualitas," imbuhnya.
CEO Mahaka Sports tersebut melanjutkan, bahwa pemutihan hanya berlaku bagi pemain yang terkena hukuman kartu kuning saja.
"Mereka tetap bisa tampil di final. Pemutihan berlaku bagi pemain yang kena satu kartu kuning dan dua kartu kuning, yang harusnya mereka absen karena akumulasi," tutupnya.
Diberlakukannya regulasi ini berarti mengubur impian bagi beberapa pemain yang terkena kartu merah dalam dua laga semifinal PJS yang memang berlangsung ketat dan keras.
Total dari sepasang duel pra final tersebut, tercatat ada 4 kartu merah secara langsung dan 2 tidak langsung dari saku Wasit Iwan Sukoco dan Dodi Setia Permana.
Pada semifinal pertama di Padang, tiga pemain mendapat kartu merah. Satrio Syam dan Arpani langsung dikeluarkan wasit di awal pertandingan Semen Padang kontra Pusamania Borneo FC saat terjadi perkelahian.
Sementara Hendra Bayauw juga diusir keluar lapangan karena dua kali mendapat kartu kuning.
Hal yang sama terjadi di Malang saat laga Arema Cronus melawan Mitra Kukar. Toni Espinosa dan Abdul Gamal diusir secara langsung karena dianggap berpotensi memantik kericuhan pemain.
Sementara Bayu Pradana menyusul ke ruang ganti setelah menerima dua kali kartu kuning.