Cryuff membawa Stoichkov ke Camp Nou pada musim 1990/91. Stoichkov menjadi salah satu pemain yang termasuk dalam skuat The Dream Team yang memenangkan empat gelar juara La Liga secara beruntun, termasuk European Cup (kini bernama Liga Champions) pada musim 1991/92.
Saat itu, Stoichkov diduetkan dengan bintang Brasil, Romario untuk mengisi lini depan. Saat itu, kedua bomber Barcelona tersebut cukup menakutkan bagi pertahanan pemain lawan.
Stoichkov saat masih memperkuat Barcelona.
"Saya patah hati. Saya ingin meninggalkan Miami dan pindah ke Barcelona untuk mengucapkan selamat tinggal kepada pria yang sangat berarti untuk karier saya," ujar Stoichkov kepada Mundo Deportivo.
"Bisa bermain untuk Barca dan memenangkan Bola Emas. Tanpanya, mungkin sulit mendapatkan keduanya. Dia memberikan kesempatan kepada saya untuk bermain dengan The Dream Team, menikmati sepakbola dan memenangkan gelar juara," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, kondisi Cruyff sempat dikabarkan membaik. Tidak heran, banyak orang yang terkejut mendengar berita mantan pemain Ajax Amsterdam dan Barcelona itu telah meninggal dunia.
"Ketika saya masih di Barcelona, mereka menambah rasa percaya diri saya karena mereka mengatakan berhasil meningkatkan permainan saya. Kini, berita ini merupakan sesuatu yang tidak saya harapkan," kata Stoichkov.
"Ini sangat berat untuk saya dan keluarga. Kami mencintai dan mengagguminya. Cruyff pria yang sangat unik. Dia merupakan pria yang sudah mengubah wajah Barcelona," sambungnya.