Piala Bhayangkara 2016

Magis Banur Satukan 3 Unsur di Skuat PS Polri

Sabtu, 26 Maret 2016 16:05 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Ramadhan
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Bambang Nurdiansyah sukses memadukan pemain-pemain profesional di PS Polri. Copyright: © Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Bambang Nurdiansyah sukses memadukan pemain-pemain profesional di PS Polri.

Pelatih yang akrab disapa Banur itu memang beruntung memiliki skuat dengan kualitas level atas. Betapa tidak, dari 30 pemain PS Polri yang turun di Piala Bhayangkara, lebih dari separuhnya merupakan para pemain profesional baik lokal maupun asing yang berstatus pinjaman dari klub ISL.

"Tidak mudah menyatukan 3 unsur pemain di tim saya. Tapi, dengan persiapan yang cukup saya optimistis bisa membawa tim ini lebih jauh," ucap Banur.

Tiga unsur yang dimaksud Banur adalah pemain dengan generasi maupun klub asal yang berbeda. Fabiano Beltrame, Robertino Pugliara, dan James Koko Lomell mewakili unsur pemain asing yang namanya sudah banyak dikenal publik sepakbola nasional.


Bambang Nurdiansyah kini melatih PS Polri di turnamen Piala Bhayangkara 2016.

Sementara unsur pemain lokal dengan jam terbang tinggi ada pada diri Gerald Pangkali, Ade Suhendra maupun Dedi Hartono. Unsur terakhir adalah deretan nama eks Timnas U-19, sepert I Putu Gede, Hansamu Yama, Paulo Sitanggang maupun Ilham Udin Armayn.


Aksi Robertino Pugliara bersama PS Polri di pentas Piala Bhayangkara 2016

Kehadiran mereka melengkapi para anggota polisi yang juga berprofesi sebagai pemain profesional dan semi pro seperti I Made Wirahadi, Alsan Sanda, dan Indra Kahfi Ardhiyasa.

"Baru kali ini saya dapat tim dengan materi pemain lengkap seperti ini. Tentunya ini jadi tantangan terberat sepanjang karier saya," Banur menambahkan.


Fabiano Beltrame menjadi pilar penting PS Polri di pentas Piala Bhayangkara 2016.

Berbekal materi pemain mentereng, tak ayal kiprah PS Polri pun kini menjadi fenomenal. Dari dua laga, tim berjuluk Laskar Bhayangkara masih belum terkalahkan di Grup B, lewat raihan sekali menang dan sekali seri.

"Dari sepuluh anak tangga, kita baru menapak dari bawah. Semua butuh proses. Saya optimis dapat mencapainya," pungkasnya.