Nasib kurang menguntungkan memang dirasakan PS Polri. Tim Laskar Bhayangkara akhirnya dipastikan gagal melangkah ke semifinal setelah kalah dari Bali United. Hal ini membuat posisi PS Polri hanya melorot ke posisi ketiga dengan 5 poin, di bawah Arema Cronus (7) dan Bali United (6).
"Yang pasti, saya apresiasi kerja keras semua pemain selama berlaga di turnamen. Kita tidak kecewa, nyatanya Bali United yang berhak lolos," tutur pelatih PS Polri, Bambang Nurdiansyah.
PS Polri sejatinya bisa mengimbangi permainan tuan rumah. Apalagi, Robertino Pugliara dkk terus menciptakan peluang sepanjang babak kedua, setelah Yabes Roni mencuri gol di babak pertama.
Namun, berbagai peluang yang dihasilkan James Koko Lomell, Fabiano Beltrame maupun shooting Hansamu Yama masih gagal berbuah gol penyeimbang. Bali United mampu tampil lebih disiplin dalam menutup celah sedikit mungkin untuk mempertahankan keunggulan.
"Bali United bermain lebih bagus dari kami. Tim ini sudah berusaha keras menciptakan peluang, tapi tekanan yang besar membuat anak-anak kurang tenang," imbuh pelatih yang akrab disapa Banur itu.
Pelatih PS Polri Bambang Nurdiansyah.
Terkait rencana tim selanjutnya, Banur mengaku tidak tahu, termasuk mencuatnya isu merger dengan Surabaya United untuk berlaga di ISC. Pasalnya, tim yang dilatihnya sejak awal memang dipersiapkan untuk berlaga di Piala Bhayangkara.
"Saya belum tahu soal itu. Terserah manajemen mau dibubarkan atau bagaimana. Tugas saya hanya sampai turnamen ini," tutupnya.