Ajang Gothia Cup merupakan kejuaraan dunia usai muda yang rutin digelar setiap tahun dan iikuti oleh ribuan peserta dari berbagai negara di belahan dunia. Indonesia pun tak ketinggalan dengan mengutus lima wakilnya termasuk Garuda Keadilan FC (GKFC).
Meski demikian rupanya keikutsertaan beberapa tim Tanah Air ini tanpa dukungan dari induk sepakbola Indonesia, PSSI. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh pelatih GKFC, Supriyono, yang menyesali sikap ini dan berterimah kasih kepada pihak terkait yang telah bersedia membangun sepakbola usia muda.
Pelatih GKFC, Supriyono ingin membawa timnya menembus babak 16 besar.
“Kita diluar PSSI makanya kita apresiasi terhadap GKFC, harusnya PSSI turun langsung karena banyak pihak yang terlibat terutama di sepakbola usia muda. Mereka (anak-anak) punya kemampuan, jadi harus ada kompetisi jangka panjang, yang berjenjang tidak sebatas festival SSB seperti sekarang,” ujarnya saat ditemui sebelum berangkat ke Swedia.
Pelatih yang juga merupakan mantan pemain era Primavera tersebut menilai Indonesia harus mencontoh Swedia dalam membangun sepakbola usia muda. Dengan aura dan suasana kompetisi sebesar Gothia Cup, PSSI disebut harus lebih aktif serta terlibat langsung mendukung.
Garuda Keadilan FC mewakili Indonesia di ajang Gothia Cup 2016.
“Sejauh ini belum ada dukungan, ini tahun ke 4. Sangat disayangkan dengan kompetisi dan aura sepakbola sebesar ini, kita harus belajar dari sana bagaimana mempersiapakan kompetisi yang hebat,” tandas Supriyono, pelatih GKFC.
Selain Garuda Keadilan FC ada empat tim Indonesia yakni Asiop, tim liga Kompas Gramedia, tim liga Topskor dan Asifa. Di babak penyisihan ajang Gothia Cup, GKFC akan bertemu dua klub tuan rumah, Swedia dan satu klub dari Uni Emirat Arab.