Ada cerita menarik dibalik Keberangkatan tim ASIFA ke Eropa. Pihak klub menegaskan jika semua pembiayaan selama dua pekan mengikuti turnamen Gothia Cup di Swedia dan Dana Cup di Denmark adalah murni dari swadaya para orang tua siswa akademi.
Tak ada bantuan dana dari pemerintah, apalagi pihak PSSI sebagai induk organisasi klub sepak bola di Indonesia. Seperti diketahui, ASIFA adalah klub yang baru satu tahun didirikan dan terdaftar mengikuti kompetisi resmi PSSI di Liga Nusantara, yaitu gabungan dari kompetisi kasta Divisi Satu, Dua dan Tiga Nasional.
"Semua biaya murni dari para orang tua siswa kami. Pihak klub juga tidak mengeluarkan biaya secara besar," Aji Santoso menuturkan.
Meski begitu, secara garis besar keikutsertaan ASIFA di turnamen internasional memang satu langkah maju dari perkembangan sepak bola di Kota Malang.
"Orang tua siswa pun akhirnya berinisiatif memberangkatkan anak-anak mereka ikut di turnamen Eropa dengan biaya sendiri. Karena mereka sadar, kesempatan itu sangat jarang didapatkan," imbuh pemilik ASIFA tersebut.
Mantan Pelatih Timnas U-23 yang turun di SEA Games Myanmar 2015 itu pun ingin anak asuhnya tidak sekedar jalan-jalan di Eropa nanti. Aji berharap, anak didiknya mampu memberi kebanggaan kepada orang tua, klub maupun negara mereka lewat sebuah prestasi di tingkat internasional.
"Bermain di tingkat internasional tentu menjadi modal berharga bagi mereka kelak untuk menjalani karir sebagai pemain profesional," paparnya.