Berlaga di turnamen sepak bola internasional memang menjadi kesempatan langka bagi pemain muda di Indonesia.
Selain urusan teknis, ASIFA juga mempertimbangkan segala unsur kendala non teknis dan sudah menjalani persiapan secara matang untuk berlaga mulai 17 Juli di Gothia Cup Swedia dan berlanjut di Dana Cup Denmark.
Benua Eropa pada Bulan Juli memang seharusnya sudah memasuki musim panas dengan suhu yang nyaris seperti di tanah air. Namun, karena digelar di dua negara paling Utara, cuaca yang ekstrem menjadi perhatian serius tim pelatih.
"Kita dengar memang begitu (cuaca ekstrem). Padahal, bulan ini di sana sudah memasuki summer (Musim panas) yang masih bersahabat," kata I Putu Gede Swisantoso.
"Tapi kami sudah menyiapkan antisipasi terkait cuaca, seperti jaket tebal dan kostum bertanding yang membuat tubuh lebih hangat," imbuh Pelatih ASIFA tersebut.
Tak hanya cuaca, tim pelatih ASIFA juga sudah menyiapkan antisipasi terkait kendala makanan di Eropa, yang tentunya berbeda dengan cita rasa masyarakat Indonesia.
"Kami siapkan beberapa bahan makanan dan bumbu khas Indonesia, agar anak-anak tak terkendala dengan menu makanan Eropa yang mayoritas manis," I Putu Gede memaparkan.
Langkah antisipasi faktor non teknis lainnya juga dilakukan tim pelatih, dengan melibatkan beberapa orang tua pemain untuk mendampingi anak-anak mereka selama berlaga di Eropa.
"Anak muda kan takutnya terkena home sick, apalagi dua pekan di Eropa. Makanya, kalau bermain dekat orang tua bisa menambah motivasi mereka," tutupnya.