Mantan Ketua Umum (Ketum) PSSI, Maulwi Saelan, menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta. Kepergiannya pun menjadi awan hitam jelang kongres pemilihan Ketum PSSI.
Kurniawan yang merupakan salah satu calon Ketum PSSI memberikan ucapan belasungkawa dan memberikan apresiasi atas pencapaian almarhum di dunia sepakbola.
"Kami turut berduka cita. Beliau adalah pemain hebat, banyak cerita positif yang saya terima. Bahkan beliau juga bisa memimpin PSSI. Semoga prestasinya bisa menjadi inspirasi," kata Kurniawan Dwi Yulianto, seperti dilansir Antara.
Maulwi Saelan meninggal dunia pukul 18.30 WIB setelah tiga pekan dirawat di rumah sakit. Sebelum wafat di RSPP, mantan ajudan Presiden Soekarno ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah.
Maulwi Saelan semasa hidup.
Selama berkarier di dunia sepakbola, Maulwi bermain luar biasa saat mengawal gawang Tim Nasional (Timnas) Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956.
Saat itu, Maulwi sukses menahan gempuran pemain Uni Soviet sehingga timnas mampu menahan imbang 0-0. Padahal, Uni Soviet saat itu merupakan salah satu tim terkuat di dunia saat itu.
"Semoga meninggalnya beliau menjadi cambuk bagi sepakbola Indonesia ke depan. Jangan lagi ada ribut-ribut. Harus bisa fokus pada prestasi," sambung pria yang pernah berkostum Sampdoria itu.
Jenazah Maulwi Saelan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Selasa (11/10/16). Saat ini jenazah disemayamkan di rumah duka dibilangan Bendungan Hilir, Jakarta.