6 Pesepakbola Indonesia yang 'Hilang' Usai Timba Ilmu di Luar Negeri
Pemain yang sempat dibina Akademi Arema itu disebut memiliki kemampuan alami dan menjadi penerus bek kiri legendaris Indonesia, Aji Santoso. Yericho selalu dipercaya memperkuat Timnas Indonesia level junior dari 2005 hingga 2008.
Mengikuti program pelatnas jangka panjang bersama SAD Uruguay pada 2008 membuat kemampuannya semakin meningkat.
Tiga tahun berselang, pemain kelahiran 14 Januari 1992 itu dikontrak CS Vise pada 2011/12 bersama sejumlah rekannya seperti Alan Martha maupun Syamsir Alam. Ia juga masuk skuat Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011 saat meraih medali perak.
Cedera lutut parah di pentas kompetisi Divisi II Belgia membuat karier Yericho mulai tersendat. Akibat Ia jarang bermain dan akhirnya dipulangkan ke Indonesia. Yericho akhirnya bergabung dengan klub yang membinanya, Arema Cronus pada 2013.
Di Tim Singo Edan cederanya kerap kali kambuh. Nama Yericho pun jarang masuk starting eleven di Arema Cronus. Ia hanya main sekali dari total 34 laga ISL.
Pada akhir 2014, Yericho dilepas ke klub Divisi Utama, Persekam Metro FC. Tidak berjalannya kompetisi kasta kedua musim 2015 karena perseteruan PSSI dengan pemerintah membuat karier sang pemain mandek.
Teranyar, Yericho dikabarkan bergabung dengan Persema Malang yang status klubnya baru saja diakui oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Tim ini dipersiapkan untuk ikut Trofeo Banyuwangi.