Di tengah-tengah rencana pembentukan turnamen sepakbola usia dini yang direncanakan oleh PSSI, ada 80 kampus dari lima kota besar telah bertanding untuk mengikuti kompetisi antar mahasiswa bertajuk Torabika Campus Cup (TCC).
TCC sendiri adalah yang pertama, tahun ini. Managing Director kompetisi tersebut, Goesnawan, mengatakan ajang tersebut masih dalam tahap percobaan. Butuh banyak perbaikan di kemudian hari, untuk lebih mematangkan konsep demi meningkatkan kualitas bintang muda Tanah Air.
"Ini adalah pilot project. Banyak yang harus dievaluasi. Tapi keinginan kita jelas, kalau bisa semakin besar itu akan lebih baik," ujarnya.
"Besar harapan saya bahwa ajang ini dapat menelurkan bakat-bakat sepakbola baru yang nantinya dapat menjadi penerus Tim Nasional Indonesia dan bertanding di kancah internasional," katanya.
Sekretaris Asprov PSSI DKI Jakarta, Fritz Rudy, menyambut gembira kompetisi semacam ini. Menurutnya, ada kemungkinan kompetisi tersebut masuk ke agenda PSSI.
"Pihak penyelenggara bisa saja menjadwalkan kompetisi ini untuk menjadi agenda DKI Jakarta bahkan nasional. Itu sangat mungkin," katanya.
"Kita bisa kasih masukan ke PSSI pusat mengenai kompetisi seperti ini. Cuma acara ini mesti continue, tidak bisa satu-dua kali aja," tambahnya.
Fritz juga mengatakan, ajang seperti ini bisa jadi tempat bagi para tim pencari bakat dari klub nasional untuk menemukan bintang-bintang muda.
"Pelatih melalui tim pencari bakat bisa mengambil mereka yang saat ini masih berusia sekitar 20 tahun," ujarnya.
Tahun ini, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tampil sebagai juara pertama setelah mengalagkan Universitas Surakarta (UNSA) dengan dua gol tanpa balas di laga pamungkas TCC 2016.