Piala AFF 2016

Hadapi Thailand di Babak Final, Ini Pesan RD untuk Timnas Indonesia

Jumat, 9 Desember 2016 01:51 WIB
Kontributor: Ginanjar | Editor: Tengku Sufiyanto
© Ginanjar/Football265.com
Mantan pelatih Timnas Indonesia yang kini melatih Terengganu II, Rahmad Darmawan. Copyright: © Ginanjar/Football265.com
Mantan pelatih Timnas Indonesia yang kini melatih Terengganu II, Rahmad Darmawan.

Timnas Indonesia berhasil melaju ke babak final Piala AFF 2016 usai menyingkirkan Vietnam dengan agregat 4-3. Kepastian itu didapat setelah menahan imbang Vietnam 2-2 pada semifinal kedua di Stadion My Dinh, Hanoi, Rabu (07/12/16) kemarin. Sebelumnya, Skuat Garuda berhasil menang 2-1 atas The Golden Stars pada semifinal pertama di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, 03 Desember lalu.

Langkah Indonesia melaju ke babak final harus didapat dengan ekstra kerja keras. Vietnam memaksa Indonesia bermain hingga babak perpanjangan waktu.

Unggul terlebih dahulu melalui Stefano Lilipaly (53'), Indonesia harus kebobolan dua gol melalui Vu Van Thanh (83') dan Vu Minh Tuan (93'). Indonesia akhirnya memastikan kemenangan secara agregat melalui gol tendangan penalti Manahati Lestusen pada menit ke-97.
 

Timnas Indonesia merayakan keberhasilan ke final Piala AFF 2016.

Terkait hal tersebut, pelatih Terengganu II (T-Team FC), Rahmad Darmawan awalnya mengaku sempat pesimistis raihan 2-1 yang telah ditorehkan Indonesia bisa dipertahankan di semifinal leg kedua. Pasalnya, strategi yang diterapkan pelatih Timnas, Alferd Riedl menggunakan skema bertahan alias parkir bus. 

"Saya sempat pesimis di mana kita sempat memainkan satu strategi yang terlalu ke dalam (parkir bus). Alasannya karena memang Vietnam punya kualitas satu lawan satu yang cukup bagus di kotak penalti," ujar pelatih yang akrab disapa RD tersebut.

Akan tetapi, RD akhirnya optimis setelah melihat kinerja para pemain belakang Skuat Garuda dari lini belakang hingga bek yang lebih bersabar dalam memainkan tempo.

"Saya perlu apresiasi daya juang pemain Timnas karena semangat bermain dan disiplin mereka mampu meredam kelebihan Vietnam," kata mantan pelatih Timnas tersebut.

RD mengimbau Boaz Solossa dan kawan-kawan agar tidak berpuas diri. Sebab, Timnas dipastikan melawan Thailand di laga final. The War Elephants merupakan tim yang sangat tangguh. 

Buktinya, Thailand mampu menyingkirkan Myanmar dengan agregat 6-0 pada laga semifinal. Teerasil Dangda dan kawan-kawan juga pernah membungkam Indonesia 4-2 pada laga babak penyisihan Grup A.

"Kalau menurut saya Thailand mirip dengan Vietnam dari cara main. Tapi secara organisasi permainan Thailand lebih dewasa (lebih kolektivitas), dan mereka lebih bahaya dengan dua full beknya," ujarnya.

"Saya rasa coach Riedl tahu apa yang harus dia lakukan. Mungkin menggunakan strategi yang berbeda dengan mengandalkan counter attack. Counter Attack kita sangat berbahaya, orang akan takut dengan counter attack kita, ada Boaz Solossa ada Rizky Pora yang menurut saya punya kualitas," lanjutnya.
 


Timnas Indonesia merayakan keberhasilan ke final Piala AFF 2016.

Seperti diketahui, Indonesia akan menjamu Thailand pada laga final perdana di Stadion Pakansari, 14 Desember mendatang. Lalu menghadapi The War Elephants di Stadion Rajamangala, Bangkok, tiga hari berselang.

"Kelemahan kita adalah transisi dari menyerang ke bertahan, kita beberapa kali terlambat. Mudah-mudahan kelemahan itu bisa diperbaiki," tutup RD.

1.2K