Dengan hasil itu, maka tim besutan Mauricio Pochettino tersebut berhasil merangkak ke peringkat ketiga klasemen sementara dengan mengumpulkan 42 poin, tertinggal tujuh poin dari sang pemuncak, Chelsea.
Uniknya dalam pertandingan ini, Pochettino sedikit mengganti skema permainannya dengan menggunakan 3-4-3.
Taktik tersebut cukup berhasil. Meski Chelsea berhasil menguasai permainan, Tottenham mampu memanfaatkan peluang dengan baik.
Spurs 2-0 Chelsea FT:
— Squawka Football (@Squawka) 4 Januari 2017
Shots: 9-11
Pass accuracy: 77%-82%
Chances created: 5-8
Possession: 48%-52%
Spurs end the streak. pic.twitter.com/IDs4FAh2Nq
Hasilnya, Dele Alli menjadi mimpi baruk bagi The Blues dalam pertandingan ini. Dia mampu mencetak dua gol dan berhasil memenangkan pertandingan bertajuk derby London tersebut.
Berikut 8 fakta menarik usai Tottenham merusak rekor Chelsea
-Untuk kedua kalinya dalam enam pertandingan terakhir, gawang Chelsea kebobolan sebanyak dua gol di Liga Primer Inggris.
-Chelsea tidak pernah menang di White Hart Lane sejak kemenangan 4-2 pada Oktober 2012 dengan rekor (2 kali imbang dan dua kali kalah).
-Tottenham tidak terkalahkan di White Hart Lane dalam 10 pertandingan terakhir (8 menang, dua imbang, dan tanpa kalah) pada musim ini. Terakhir mereka melakukan itu pada 2000/01 (13 pertandingan tak terkalahkan).
-Tottenham tidak pernah terkalahkan setiap menggelar pertandingan derby di White Hart Lane, di bawah asuhan Mauricio Pochettino (8 menang, 4 kali imbang, dan tanpa kalah).
- Tottenham mampu mencetak gol meski hanya dua kali melakukan sepakan on target pada musim ini.
-Alli berhasil menyamai rekor golnya (10) musim 2015/16. Dia mampu mencetak gol yang sama dari 19 penampilan pada musim ini.
-Tottenham tidak pernah kalah setiap kali Dele Alli mencetak gol dalam 16 pertandingan terakhir (12 kali menang, 4 kali imbang, dan tidak pernah kalah).
-Gelandang lain yang mampu mencetak 20 gol Liga Primer lebih cepat ketimbang Dele Alli (52) adalah Rafael van der Vaart (44) dan Matt Le Tissier (50)