Menjelang laga melawan Manchester United di Liga Primer Inggris pada Minggu (19/03/17), Middlesbrough harus tampil tanpa sang pelatih, Aitor Karanka. Hal tersebut terjadi lantaran finalis Liga Europa musim 2005/06 itu memberhentikan Karanka sebagai pelatih utama.

Dilansir dari situs resmi klub, mantan asisten pelatih Jose Mourinho di Real Madrid itu angkat kaki dari Riverside Stadium setelah melakukan perundingan dengan manajemen The Boro.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Middlesbrough atas 3,5 tahun yang diberikan untuk saya. Sebuah kesempatan bagus bisa bekerja sama dengan para pemain, staf, dan semua orang klub,” ucap Karanka.

“Terima kasih atas dukungan para fans kepada saya. Semoga Middlesbrough diberikan yang terbaik dalam mengarungi kompetisi, dan juga masa depan,” tambahnya.

Diberhentikannya Karanka dari kursi kepelatihan Middlesbrough menimbulkan banyak spekulasi tentangnya. Dilansir oleh transfermarkt, kontrak Karanka di Middlesbrough sendiri sejatinya masih panjang hingga bulan Juni 2019.

Profil Aitor Karanka di transfermarkt sesaat sebelum berubah tampilan.

Pada musim ini, Karanka menampilkan catatan buruk di Liga Primer Inggris. The Boro asuhannya hanya menghasilkan 245 tembakan, 172 peluang, 19 gol dan hanya meraih 4 kemenangan.

Sejak tahun 2017 saja, The Boro hanya mencetak 2 gol di ajang Liga Primer Inggris. Lebih rendah dibanding klub apapun yang turut serta berkompetisi di Liga Primer Inggris. Tak heran bila posisi Middlesbrough berada di peringkat 19 klasemen sementara.

Dengan diberhentikannya Karanka dari kursi kepelatihan Middlesbrough, maka dirinya bergabung bersama 5 orang lainnya yang telah lebih dulu pergi meninggalkan kepelatihan klub Liga Primer Inggris.

Mereka adalah Francesco Guidolin (Swansea City), Alan Pardew (Crystal Palace), Bob Bradley (Swansea City), Mike Phelan (Hull City), dan yang terakhir adalah Claudio Ranieri (Leicester City).