Patrizia Panico adalah salah satu dari sedikit perempuan yang menempati posisi strategis dalam dunia sepakbola. Namanya mencuat tatkala ditunjuk menjadi pelatih kepala Timnas Italia U-16. Panico menjadi pelatih perempuan pertama yang membesut tim nasional sepakbola laki-laki di Italia.
Belum lama ini, perempuan 42 tahun tersebut mengungkap tiga sosok pelatih yang menjadi inspirasi atau role model-nya dalam dunia kepelatihan. Dilansir dari FIFA.com (18/04/17), salah satu sosok tersebut adalah Carlo Ancelotti. Sosok pelatih Bayern Munchen yang kalem dan dinilai memiliki stabilitas emosional yang baik.
Sosok inspirasi Panico berikutnya adalah pelatih kepala Timnas sepakbola perempuan Jerman, Silvia Neid. Neid adalah salah satu nama yang tersohor dalam dunia sepakbola, khususnya sepakbola perempuan. Pasalnya, ia merupakan peraih gelar The Best FIFA Women’s Coach 2016 atau Pelatih Perempuan Terbaik versi FIFA tahun 2016.
Selain itu, perempuan 52 tahun ini juga adalah aktor kunci di balik kesuksesan skuat perempuan tim Der Panzer meraih medali emas pertama untuk negaranya pada kompetisi sepakbola perempuan Olimpiade Rio 2016 lalu.
Nama ketiga yang menjadi inspirasi Panico adalah Diego Simeone. Gaya permainan Simeone yang cepat dan berani menekan secara agresif menjadi salah satu kelebihan yang dikagumi dari manajer Atletico Madrid ini.
"Saya belajar sesuatu dari tiap-tiap pelatih saya, jadi tiga nama ini bukan berarti tidak bisa berubah, ini hanya pilihan," jelasnya. Meski begitu Panico mengungkapkan bahwa ia adalah penggemar berat tiga pelatih yang telah disebutkan.
Selain mengungkapkan sosok-sosok yang jadi inspirasinya, mantan striker Lazio ini juga berharap dapat menjadi inspirasi untuk perempuan-perempuan lainnya yang ingin berkarier di sepakbola.
"Saya harap ini hanyalah permulaan. Saya akan senang melihat makin banyak pelatih perempuan yang melatih tim sepakbola laki-laki di masa depan, baik pada level klub maupun pada level internasional. Memang menakjubkan melihat besarnya sorotan media, namun tetap saja, saya harap nantinya pelatih perempuan di tim laki-laki akan menjadi hal yang normal, bukan masalah ia perempuan atau laki-laki. Yang penting adalah keahliannya, bukan gender," ungkapnya.
Panico sendiri memulai debutnya sebagai pelatih kala Tim Nasional Gli Azzurri menghadapi Timnas Jerman, yang berujung dengan kekalahan 4-1. Meski begitu, Timnas Italia kemudian membalas Jerman di laga berikutnya dengan skor 3-2.
Sebelum menjadi pelatih, Panico pernah menjadi pemain untuk sejumlah klub terkenal seperti Lazio, Milan, dan Verona. Ia telah membukukan 108 gol dari 200 laga dan 14 kali meraih gelar sebagai top skor di Serie A Italia.