Bahkan Ajax Amsterdam Pernah Takluk di Stadion Teladan

Jumat, 12 Mei 2017 14:56 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
© Kesemu Ramadhan/INDOSPORT
Skuat PSMS Medan. Copyright: © Kesemu Ramadhan/INDOSPORT
Skuat PSMS Medan.
Magis Stadion Teladan Telan Tamu Jauh

Prestasi demi prestasi terus mengalir ke Medan yang menjadi rumah PSMS. Seiring melambungnya nama PSMS,  sejumlah klub luar negeri merasa terpanggil menjajal kehebatannya.

Klub sekelas Ajax Amsterdam pun sempat datang dan merasakan aura magis Stadion Teladan. Dalam ajang laga persahabatan yang digelar pada tahun 1975 tersebut, Ajax sukses dibantai 4-2.

"Lawan Timnas dan klub lain mereka menang. Tapi saat lawan PSMS mereka keok 4-2. Saya lupa nama timnya tapi saya gak lupa kalau saat itu saya menyumbangkan dua gol," ujarnya dengan tersenyum.

© Kesemu Ramadhan/INDOSPORT
PSMS Medan. Copyright: Kesemu Ramadhan/INDOSPORTSkuat PSMS Medan.

Masih terngiang di benak Tumsila saat mereka juga menumbangkan tim kuat asal Austria, Voetslin. Skor akhir 4-2 dan sumbangan dua golnya saat itu membuat Tumsila diminati pelatih lawan.

Beruntung PSMS menolak pinangan lawan. Tumsila pun tetap dipercaya sebagai kreator serangan PSMS.

Tak cuma jago kandang, di luar pun PSMS tetap menunjukkan tajinya. Terbukti pada 1970 Tumsila dkk masuk 4 besar dalam kejuaran internasional yang dihelat di Iran.

1972 prestasi membanggakan kembali diukir. Mewakili nama Indonesia, PSMS berhasil menjadi finalis Piala Presiden di Korea.

© Kesemu Ramadhan/INDOSPORT
PSMS Medan. Copyright: Kesemu Ramadhan/INDOSPORTPSMS Medan sukses merebut beragam trofi nasional dan internasional di masa kejayaannya.

"Saat itu lawan kita adalah timnas dari berbagai negara. Sayang kita kalah dari Timnas Korea selaku tuan rumah dengan skor 2-1. Meski saya sampat menyumbang gol untuk menyamakan kedudukan 1-1. Tetap saja di akhir kita kalah," ujarnya yang mengaku bangga dengan pencapaian PSMS saat itu.

Prestasi lain yang tak kalah pamor adalah Marahalim Cup. Pertama digelar pada 1972 dan diikuti tim lokal, PSMS menjadi kampiun.

Berlanjut 1973, peserta kian bertambah termasuk tim kuat dari berbagai negara seperti Thailand, Birma (Myanmar), Korea, Jerman, Jepang, dan Korea.  Lagi-lagi PSMS membawa nama harum Indonesia dengan merebut juara setelah mengalahkan Jepang di final lewat adu penalti.

1.9K