Laga perpisahan kapten Chelsea, John Terry saat menjamu Sunderland pada pekan ke-38 Liga Primer Inggris sedikit tercoreng. Pasalnya, ada dugaan laga terakhir Terry bersama The Blues tersebut justru jadi ajang taruhan atas menit bermain.
Pada laga yang berlangsung di Stamford Bridge tersebut, Terry tampil sebagai starter dan digantikan Gary Cahill di menit ke-26. Menit pergantian tersebut dianggap sebagai sebuah penghormatan kepada Terry yang identik dengan nomor punggung 26 di punggung jersey-nya.
Sayangnya, menit pergantian tersebut justru menodai laga perpisahan Terry, setelah kabarnya ada taruhan yang terjadi di luar lapangan. Kabarnya, informasi mengenai menit pergantian Terry sudah lebih bocor kepada para pelaku yang terlibat taruhan tersebut beberapa jam sebelum laga dimulai.
Dalam laporan BBC, salah satu rumah judi di Inggris, Paddy Power menyatakan telah membayar satu dari tiga taruhan atas menit bermain Terry di partai terakhir tersebut.
Sang pemenang disebutkan sukses menang 100-1 dari nilai taruhan 25 Poundsterling. Hasilnya, sang pemenang berhasil meraup untung besar dari kemenangan taruhan hingga mencapai 2500 Poundsterling atau sekitar Rp43,2 juta.
Atas dugaan adanya taruhan pada laga terakhir Terry tersebut, Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) bakal segera melakukan investigasi. Komentator integritas olahraga independen, Chris Eaton mengatakan bahwa taruhan seharusnya diperingatkan menjelang pertandingan.
Mantan kepala keamanan FIFA dan mantan Interpol, juga mengatakan: “Jika manipulasi permainan untuk menciptakan kesempatan substitusi dan penghormatan, maka secara resmi harusnya disanksi. Taruhan olahraga seharusnya diperingatkan agar bisa menghindari kerugian.”
Aturan FA mengenai pengaturan pertandingan atau match fixing juga menyatakan bahwa: “Pengaturan pertandingan adalah mengatur terlebih dahulu hasil atau pelaksanaan pertandingan atau kompetisi, atau peristiwa apapun dalam pertandingan atau kompetisi.”