Bola Internasional

Krisis Diplomatik Qatar dan Nasib Piala Dunia 2022

Selasa, 6 Juni 2017 22:34 WIB
Penulis: Nindhitya Nurmalitasari | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Grafis: Tim/Football265.com
Piala Dunia Qatar 2022. Copyright: © Grafis: Tim/Football265.com
Piala Dunia Qatar 2022.
Perjalanan Qatar sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022

Kontroversi sepertinya menjadi "kawan baik" Qatar sejak lolosnya negara ini sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Banyak yang menyoroti penunjukan Qatar oleh FIFA pada tanggal 2 Desember 2010 lalu, termasuk dari negara-negara Timur Tengah sendiri.

Kala itu, Qatar berhasil lolos secara mengejutkan setelah menyingkirkan Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Sejak putaran awal mayoritas suara dari 22 anggota komite eksekutif FIFA sudah memilih Qatar.

Hasil voting kandidat tuan rumah Piala Dunia 2022.
Kandidat

Perolehan Suara

(Putaran 1)

Perolehan Suara 

(Putaran 2)

Perolehan Suara 

(Putaran 3)

Perolehan Suara 

(Putaran 4)

Australia 1 Tersingkir Tersingkir Tersingkir
Jepang 3 2 Tersingkir Tersingkir
Korea Selatan 4 5 Tersingkir Tersingkir
Amerika Serikat 3 5 6 8
Qatar 11 10 11 14

Banyak yang menganggap terpilihnya Qatar sebagai hal yang kontroversial. Banyak faktor yang membuat hal ini terjadi, seperti isu Hak Asasi Manusia (HAM) yang belum beres, masalah terorisme, kesetaraan gender, cuaca panas ekstrem yang kurang kondusif untuk turnamen, hingga kecilnya teritorial Qatar untuk penyelenggaraan Piala Dunia.

Namun hal tersebut dibantah oleh Sheikh Mohammed bin Hamad Al-Thani yang memimpin pencalonan Qatar. Ia menganggap segala tudingan tersebut hanya sebatas kesalahpahaman, meskipun menurut The Guardian (02/12/10) laporan lembaga Amnesti Internasional mengungkapkan sebaliknya. 

© getty images
Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani saat menerima trofi Piala Dunia dalam penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Copyright: getty imagesSheikh Hamad bin Khalifa al-Thani saat menerima trofi Piala Dunia dalam penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Setelah ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar langsung melakukan persiapan besar-besaran. Negara terkaya di dunia dari segi pendapatan per kapita ini langsung menggelontorkan dana tak kurang dari 500 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp6,65 triliun per pekan untuk pembangunan infrastruktur seperti stadion, jalan raya, bandara internasional terbaru, dan rumah sakit.

"Kami menggelontorkan dana hampir 500 juta dolar Amerika Serikat per pekan untuk merampungkan proyek ini. Dan semua pengerjaan akan selesai dalam waktu tiga atau empat tahun. Kami bekerja keras agar semua orang melihat bahwa kami sudah siap untuk menggelar Piala Dunia tahun 2022 mendatang," kata Ali Shareef Al-Emadi, Menteri Keuangan Qatar. 

© Indosport/Internet
Pelanggaran Hak Pekerja Buruh Piala Dunia 2022 di Qatar Copyright: Indosport/InternetPelanggaran Hak Pekerja Buruh Piala Dunia 2022 di Qatar.

Namun dalam perkembangannya, Qatar pun menghadapi sederet masalah dalam proses persiapan ini. Mulai dari isu perlakuan buruk terhadap pekerja migran, permasalahan dana, dugaan korupsi, polemik undang-undang anti-homoseksualitas, hingga masalah cuaca yang mengakibatkan perubahan jadwal event dari bulan November menjadi Desember 2022.

Tak sampai di situ, kini kondisi Qatar diperparah dengan krisis diplomatik yang melanda negaranya. Pasalnya, secara mengejutkan dalam dua hari terakhir ini, tak kurang dari 7 negara telah putuskan hubungan diplomatik dengan negara di Teluk Persia ini.

848