4 Pesepakbola yang Dipecat Melalui Pesan Singkat
Tahun 2015 silam, di tahun ketika Fulham terdegradasi ke Divisi Championship, bek tangguh mereka, Brade Hangeland masih memiliki satu tahun kontrak. Tapi kubu The Cottagers secara prematur memutus kontrak si pemain - sesuatu yang sebenarnya sah-sah saja dalam sepakbola selama semua aturan diikuti dengan benar.
Sayangnya, cara Fulham memberitahukan kabar mengenai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) membuat Hangeland tak percaya. Bukannya memberitahu secara langsung atau setidaknya lewat perwakilan/agen, klub London Barat itu mem-PHK Hangeland lewat surat elktronik (email).
Parahnya lagi, pemecatan itu dilakukan tanpa ada sebelumnya komunikasi dengan Hangeland mengenai kemungkinan penambahan kontrak atau basa-basi lainnya.
"(Pemecatan) ini dilakukan tanpa ada sebelumnya pertemuan mengenai kontrak saya atau bagaimana status saya di klub ini. Saya tak ada masalah jika mereka memang ingin memecat saya, tapi sebaiknya dibicarakan dengan baik-baik, ini sungguh memalukan," kata Hangeland sedih.
"Setelah 6,5 tahun kerja keras dan loyalitas saya bersama klub ini, bahkan menjabat kapten dalam beberapa musim belakangan, saya sangat kecewa dengan bagaimana pihak klub meng-handle hal ini," sambungnya.