Belakangan beredar kabar kalau Bali United ingin menduetkan Irfan Bachdim dan gelandang naturalisasi Timnas Indonesia, Stefano Lilipaly. Akan tetapi rumor tersebut tidak akan terlaksana dan gagal terwujud dalam waktu dekat ini.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh pemilik Bali United Pieter Tanuri. Ia mengaku sebelumnya memang manajemen sudah pernah melakukan negosiasi dengan SC Cambuur selaku pemilik Lilipaly. Namun, harga pemain 27 tahun itu terlalu mahal dan tak sanggup ditembus Bali United.
"Kami siap sekali untuk menampung Lilipaly jika mau kembali berkarier di Indonesia. Gaji yang diinginkan masih masuk akal. Tapi, harga transfernya kemahalan dan kami tidak sanggup," kata Pieter dilansir dari CNNIndonesia.
Meksi demikian, Bali United menyatakan sikap untuk tetap menunggu Lilipaly hingga berstatus bebas transfer. Saat ini kubu Serdadu Tridatu sudah cukup puas dengan komposisi pemain yang ada termasuk di lini tengah.
"Kami sudah cukup puas dengan komposisi lini tengah yang ada dan belum berencana mengubahnya. Untuk Lilipaly, kami masih minat. Tapi, tunggu status bebas transfer," tutur Pieter.
Lilipaly sejatinya masih terikat kontrak bersama SC Cambuur selama dua tahun ke depan sejak didatangkan dari Telstar Januari 2017 lalu. Klausul kontrak Lilipaly pun kabarnya bisa diperpanjang menyusul penampilan apiknya. Namun, harapan Bali United untuk mendapatkan servis pemain berdarah Maluku itu cukup besar, pasalnya ayah Jax Eliot itu juga tertarik bermain di Indonesia.
"Ya, saya memang sempat berpikir kembali ke Asia dan Bali United menjadi pilihan yang sangat baik. Apalagi itu merupakan klub yang baik dengan lokasi yang sempurna," tutup Lilipaly.