Eksklusif: Gluscevic Buka-bukaan Soal Sepakbola Indonesia
Sekitar tahun 2010, Gluscevic bekerja di Singapura, tepatnya sebagai salah satu pengurus Asosiasi Sepakbola Singapura (FAS). Ia turut menukangi Timnas Singapura kelompok junior hingga akhirnya dipanggil oleh Vanuatu dengan tugas berat: Membawa Vanuatu berbicara di Piala Dunia U-20.
Bersama Vanuatu U-20, Gluscevic melakoni tiga partai di grup neraka. Bayangkan saja, negeri kecil yang federasi sepakbolanya masuk kawasan Oceania itu berada satu pot dengan Venezuela, Meksiko dan Jerman.
INDOSPORT mencari tahu bagaimana kariernya di Vanuatu serta rencana jangka panjang yang akan dilaluinya selepas Piala Dunia U-20. Gluscevic secara terbuka mengatakan jika ia kini berstatus nganggur dan berniat melatih tim nasional level senior.
Petualangannya bersama Vanuatu junior hanya berusia tiga pertandingan saja, namun Gluscevic tetap bangga akan kiprahnya di sana.
"Saya ditugasi di Piala Dunia U-20, dan Federasi Sepakbola Vanuatu (VFF) cukup terbantukan lewat dukungan dari Konfederasi Sepakbola Oseania (OFC) serta FIFA. Kini saya free agent dan siap kembali menatap masa depan," jelas Gluscevic kepada INDOSPORT.
"Vanuatu U-20 meraih tujuan dari apa yang VFF tentukan, kami bermain baik melawan Meksiko dan Jerman. Kami sanggup tampil kompetitif sekalipun menghadapi lawan-lawan yang bermain di final."
"Lalu kami juga memainkan 21 pemain yang didaftarkan, kami bahkan mencetak gol lebih banyak ketimbang Jerman dan Meksiko di grup B," sambungnya bangga.
"Saya menikmati karier kepelatihan saya, dan kini tengah berupaya agar bisa menangani sebuah tim nasional yang berkompetisi secara internasional," kata Gluscevic lagi.