"Ia akan menjadi bakat terbesar yang dimiliki Inggris dalam beberapa tahun ke depan," kata pria Prancis bernama Arsene Wenger pada 2002 silam saat seorang bocah yang belum genap berusia 17 tahun mematahkan rekor 30 kali tak terkalahkan Arsenal di Liga Inggris.
Pemuda itu bernama lengkap Wayne Mark Rooney. Kala itu ia masih berseragam Everton, klub satu kota dengan Liverpool FC. Kala jebol gawang David Seamen di Goodison Park kala itu, Rooney muda mencetaknya dengan cara yang indah.
Baca Juga: Rekap Rumor Transfer 5 Juli 2017: Rooney ke Everton, Ceballos Inginkan Barca |
---|
Mendapat umpan dari lini tengah, Rooney mampu mengontrol bola meski saat itu dibayangi oleh bek Inggris berpengalaman, Sol Campbell. Sedikit mengontrol bola, Rooney lepaskan sepakan melengkung indah dari luar kotak penalti. Gol yang Rooney cetak di menit ke-90 membuat Everton menang 2-1 saat itu.
Usai laga, Rooney pun menjadi headline di sejumlah surat kabar Inggris. "Superstar baru telah muncul" begitu kira-kira sejumlah headline yang muncul di Inggris. Lulusan dari Copplehouse Boys tersebut pun mulai jadi incaran sejumlah klub besar Inggris dan Eropa.
Rooney yang sempat cetak 72 gol saat masih bermain di Liverpool Schoolboys akhirnya menjatuhkan pilihan Manchester United sebagai pelabuhan berikutnya di musim 2004/05.
Rayuan dari Sir Alex Ferguson kala itu ampuh untuk membuat Rooney tinggalkan kota pelabuhan Liverpool menuju kota industri kereta api, Manchester. Kala itu manajemen Manchester United gelontorkan dana sebesar 25,6juta poundsterling demi bisa dapatkan Rooney.
"Saat saya meminta ia (Rooney) untuk dibeli, sejumlah direksi klub mengangkat alis mereka karena nilainya yang cukup besar. Tapi pilihan saya tak akan salah," kata Sir Alex kala itu.
Benar saja apa yang dikatakan oleh Sir Alex itu tak salah. Mengawali karier di Old Trafford dengan nomor punggung 8, Rooney menjelma jadi striker yang ditakuti lawan Manchester United.
28 September 2004, Rooney cetak hattrick pertamanya untuk Manchester United. Bukan sembarang hattrick, Rooney mencetaknya di level Liga Champions. Ialah gawang klub asal Turki, Fenerbahce yang jadi korbannya. Fenerbahce kala itu kalah telak 6-2 di Old Trafford. Raihan ini menobatkannya sebagai striker termuda di Liga Champions yang mampu cetak hattrick, saat itu Rooney berusia 18 tahun 335 hari.
Pada musim pertamanya, Rooney mencetak 11 gol untuk Manchester United di Liga Inggris dan di akhir musim ia meraih PFA Young Player of the Year. Singkat cerita, selama berkarier di Old Trafford, pemain yang sempat memiliki sifat tempramental ini mampu mempersembahkan 5 gelar Liga Inggris, 1 Piala FA, 3 Piala Liga Inggris, 4 Community Shield , 1 Liga Champions, 1 Piala Europa, dan 1 Piala Dunia Antarklub.
Raihan yang membuatnya pantas untuk disebut sebagai legenda di Manchester United. Layaknya pemain yang sudah memasuki usia tua, penampilan Rooney pun menurun. Di dua musim terakhir, Rooney bukan lagi jadi pilihan utama. Pada musim 2015/16, Rooney hanya mampu mencetak 7 gol di Liga Inggris sedangkan pada musim sebelumnya ia mampu mencetak 10 gol. Di akhir musim 2016/17, torehan Rooney seperti dikutip dari data transfermarket.com (05/07/17) semakin menurun, ia hanya mampu mencetak 5 gol.
Masa depan Rooney pun terancam. Rumor yang menyebutkan bahwa Manchester United untuk mengontrak Alvaro Morata makin membuat posisi Rooney akan semakin terpinggrikan di musim depan. Dikutip dari Metro.uk (05/07/17), santer terdengar bahwa Rooney akan dipinang oleh mantan klubnya, Everton.
Kabarnya antara Rooney dan pihak Everton telah sepakat secara personal. Mourinho sendiri kabarnya sudah memberi kebebasan untuk Rooney jika ingin meninggalkan Old Trafford. Pertanyaannya kemudian, apakah Everton bakal jadi klub yang cocok untuk Rooney mendekati akhir kariernya?
Bermaterikan sejumlah pemain muda, Everton songsong musim depan memang sedikit lebih percaya diri. Memboyong pemain-pemain seperti striker muda Spanyol, Sandro Ramirez, kiper muda Inggris, Jordan Pickford, bek muda eks Man United, Michael Keane, dan gelandang muda Belanda, Davy Klaassen, Everton memang bisa dianggap jadi kekuatan baru Liga Inggris musim depan.
Andai memang Rooney akhir sepakat untuk kembali ke rumah, Everton, skuat asuhan Ronald Koeman ini akan sangat lengkap. Jam terbang dan pengalaman Rooney sangat dibutuhkan para pemain muda tersebut untuk bersaing di Liga Inggris. Posisi Everton musim lalu yang bertengger di peringkat ke-7, bukan tidak mungkin bisa diperbaiki di akhir musim 2017/18 dengan bermaterikan pemain muda plus sosok Wayne Rooney.