Nicholas Pambudi: Belajar di Barcelona untuk Timnas U-19
Nicholas Pambudi menceritakan bagaimana awal mulanya menyukai sepakbola. Satu sosok yang berperan membawanya ke dunia sepakbola adalah sang ayah, Hernoto Teguh Pambudi. Sang ayah juga yang menemukan bakatnya dan setia mengantar untuk berlatih.
"Dulu waktu kecil papa suka nonton bola, jadi saya ikutan. Kemudian teman-teman pada suka main bola, jadi saya pun ikutan. Biasanya kami main di depan rumah atau di samping rumah, ada lapangan. Saya juga main sepakbola di sekolah bareng teman-teman, setelahnya ikut kejuaraaan," ungkap Nicho kepada INDOSPORT.
Di awal menekuni sepakbola, Nicho harus rela memotong waktu istirahat. Usai pulang sekolah, ia dan ayahnya harus mengejar waktu, berangkat dari Cikarang-Jakarta bahkan hingga Tangerang hanya untuk berlatih sepakbola.
"Waktu dulu di Indonesia banyak hambatan. Latihan dari Cikarang ke Jakarta itu di jalan saja hampir 3 jam, jadi kalau macet pasti telat. Pulang sekolahnya jam 3 langsung di antar latihan. Papa akhirnya memasukkan saya ke SSB Arsenal, setelahnya ke JFA Halim," kata Nicho.
Lebih lanjut, Nicho menjelaskan prosesnya ke Spanyol. Ia dikirim bersama 10 orang dari JFA Halim dengan penanggung jawab orang Inggris.
Namun, orang Inggris tersebut kemudian lepas tanggung jawab. Karena kejadian itulah, Nicho akhirnya terdampar di sebuah akademi sepakbola yang berada di Barcelona, Spanyol bernama Fundacion Marcet.
"Awalnya inisiatif klub JFA Halim. Waktu itu ada beberapa orang yang dikirim ke Spanyol buat main bola di Alicante, Madrid, kemudian ke Valencia. Sekarang masih ada beberapa teman dari JFA yang di Levante dan Alcudia. Di Marcet Foundation, awalnya saya sendiri, tetapi baru-baru ini ada satu orang ndonesia yang datang, umurnya satu tahun di atas saya," jelas Nicholas.