Makna Klub Indonesia Berjuluk Ksatria dan Istilah Daerah
Jauh sebelum lahirnya Indonesia, Tanah Air dihuni banyak kerajaan. Ketika itu, masa tersebut disebut zaman kerajaan.
Banyak kerajaan di Indonesia mencapai puncak kejayaan hingga pelosok dunia. Sebut saja, Majapahit yang mampu menguasai Nusantara (wilayah Indonesia, Indo-China yang lebih dikenal dengan Asia Tenggara).
Di balik kesuksesan kerajaan-kerajaan di Indonesia, tersimpan sosok yang menjadi pemimpin hebat. Semangat juangnya bahkan membuat kerajaannya mencapai kejayaan dengan membahagiakan rakyat yang mencapai kemakmuran.
Hal itulah yang membuat nama sosok yang dimaksud dikenal hingga era modern saat ini. Bahkan, namanya abadikan sebagai nama jalan, gedung, monumen, hingga julukan klub sepakbola.
Beberapa klub sepakbola di Indonesia memang mengambil nama seorang ksatria atau raja dari sebuah kerajaan besar. Contohnya, Persela Lamongan dan Barito Putera.
Persela memiliki julukan Laskar Joko Tingkir. Laskar kata lainnya adalah pasukan. Sementara Joko Tingkir adalah ksatria sakti mandraguna yang akhirnya menjadi Sultan Pajang membawa kerajaannya berjaya.
Dikutip dari buku "Joko Tingkir: Berjuang Demi Takhta Pajang" karangan Agus Wahyudi, Joko Tingkir memiliki nama asli Mas Karebet, putra Ki Ageng Pengging atau Ki Kebo Kenanga.
Sepuluh tahun kemudian, Ki Ageng Pengging dihukum mati karena dituduh memberontak terhadap Kesultanan Demak. Sebagai pelaksana hukuman ialah Sunan Kudus. Setelah kematian suaminya, Nyai Ageng Pengging jatuh sakit dan meninggal pula. Sejak itu, Mas Karebet diambil sebagai anak angkat Nyai Ageng Tingkir (janda Ki Ageng Tingkir).
Mas Karebet tumbuh menjadi pemuda yang gemar bertapa, dan dijuluki Jaka Tingkir. Guru pertamanya adalah Sunan Kalijaga. Ia kemudian menjadi raja pertama Kerajaan Pajang yang memerintah tahun 1549-1582 dengan nama gelar Hadiwijaya dan Sultan Pajang.
Persela berharap semangat para pemainnya mampu mencapai kejayaan di sepakbola nasional, dengan pemberian julukan Laskar Joko Tingkir. Sama seperti Joko Tingkir yang memiliki semangat juang untuk membawa Kerajaan Pajang (termasuk wilayah Lamongan) berjaya.
Sementara itu, Barito Putera memiliki julukan Laskar Pangeran Antasari. Artinya, Pasukan Pangeran Antasari.
Julukan ini tak lepas dari Pangeran Antasari, yang merupakan Sultan Banjar. Ia lahir pada 1797.
Pangeran Antasari merupakan pahlawan nasional. Ia turut berperang melawan Belanda, di mana salah satunya saat perang Banjar pada 1859.
Semangat juang Pangeran Antasari untuk melawan penjajahan Belanda memiliki filosofi yang tinggi untuk Barito Putera. Diharapkan, Rizky Pora dkk bisa mencapai kejayaan di sepakbola nasional hingga internasional untuk mengharumkan nama Indonesia, khususnya rakyat Banjarmasin.