Inter Milan berhasil mengalahkan Chelsea dengan skor tipis 2-1 pada laga pamungkas International Champions Cup 2017 di Singapura.
Kemenangan ini membuat mereka menjadi juara pramusim, setelah sebelumnya mereka sukses mengalahkan raksasa Bundesliga Jerman, Bayern Munchen dengan skor 2-0 pada dua hari sebelumnya.
Meski menang dan menjadi juara di Singapura, pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti rupanya tidak merasa senang. Sebaliknya, ia merasa sangat kecewa dan geram melihat permainan tim besutannya, terurama saat melawan Chelsea.
“Kami sebenarnya bermain dengan baik hampir selama satu jam, setelah itu kami mulai melakukan kesalahan demi kesalahan. Saya tak mengerti, mengapa kmai membuat kesalahan tak penting saat memegang bola,” keluh Spalletti dilansir Football Italia.
“Saya heran, kenapa kita bisa bermain bagus selama 60-70 menit, setelah itu melakukan banyak kesalahan, menyerah, dan memberikan keuntungan kepada lawan yang kuat,” tambahnya.
Inter memang saat melawan Chelsea kemarin sempat beberapa kali kehilangan bola, sehingga tim asal Inggris itu pun berkali-kali mampu melepaskan ancaman.
Sayangnya, Chelsea kurang beruntung sehingga sejumlah peluang yang tercipta tidak mampu mengembalikan kedudukan. Meski merasa kecewa, Spalletti tampaknya memahami kondisi para pemainnya yang dinilai faktor kelelahan karena tidak lama setelah laga melawan Bayern Munchen.
“Mungkin, karena kami bermain melawan Bayern Munchen dua hari sebelumnya dan ada yang masih capek. Dengan pemain yang kita punya, seharusnya kami tidak usah melakukan kesalahan seperti itu, artinya kami perlu latihan lagi untuk bisa bermain lebih seimbang,” tambahnya.
Pada laga ini, walaupun Inter menang, namun yang menjadi sorotan adalah salah satu pemain mereka, Geoffrey Kondogbia yang mampu mencetak gol dengan indah.
Sayangnya, gol yang tercipta bukan ke gawang Chelsea, melainkan ke gawangnya sendiri. Tidak percaya, lihat saja di sini.