Analisis: Matic adalah Kunci Pogba di Manchester United
Jose Mourinho terkenal dengan taktik parkir bus sejak menukangi Chelsea, taktik yang dibenci lawan namun faktanya ampuh diterapkan di Liga Inggris. Di pentas yang mengutamakan fisik dan aliran bola cepat ala kick and rush, Mou mampu beradaptasi dengan cepat berkat keahliannya meracik pola yang pas.
Formasi 4-2-3-1 umum dipakai oleh Mourinho selama beberapa musim belakangan, bahkan musim lalu. Masuknya Matic di sini membuat Mou bisa meng-unleash potensi sebenarnya yang dimiliki Pogba.
Musim kemarin, Pogba kerap kali diposisikan di dalam, menjadi pivot di tengah bersama dengan Marouane Fellaini atau Ander Herrera. Dengan adanya Matic, Pogba tak perlu lagi memikirkan counter attack dari lawan, gelandang asal Prancis itu juga tidak lagi harus pusing mengatur serangan dari 1/3 daerah sendiri karena tugas itu sudah diemban oleh Herrera dan Matic.
Bahkan sebenarnya keberadaan Matic juga bisa membuat Henrikh Mkhitaryan lebih leluasa melakukan roaming, baik dari tengah, kiri maupun kanan. Pogba juga bisa kembali ke 'habitat' semula, memerdekakan pergerakannya baik itu ketika ingin menusuk ke jantung pertahanan atau memberikan umpan terobosan kepada striker di depannya.
Legenda Man United, Denis Irwin, kepada TalkSPORT pernah mengatakan jika Matic didesain untuk melepaskan potensi Pogba yang sebenarnya.
"Dia (Matic) dirancang untuk membiarkan Pogba melepaskan potensinya. Saya kaget Chelsea mempersilakan Matic hengkang ke rival, Man United bakal jauh lebih kuat," tandasnya.
Iriwn lantas mengemukakan jika kedalaman lini tengah Setan Merah kini sangat mewah. Menurutnya, ada keseimbangan sempurna antara gelandang bertahan dan menyerang di kubu The Red Devils.
"Persaingan ketat di lini tengah MU, perpaduan sempurna antara gelandang dan penyerang, saya yakin mereka bakal tampil luar biasa," sambungnya.