Manajemen PSM Makassar resmi melaporkan wasit asal Iran, Bonyadifard Mooud kepada Induk Organisasi Sepakbola Nasional (PSSI). Laporan ini terkait keputusan kontroversial wasit berusia 32 tahun tersebut saat memimpin laga PSM melawan Persija Jakarta di Stadion Patriot Candrabhaga, Selasa (15/08/17) kemarin.
Seperti diketahui, gol bintang asing PSM, Wiljan Pluim di menit ke-85 dianulir oleh sang pengadil lapangan lantaran dinilai melakukan handball. Alhasil, PSM pun gagal menang dan harus puas meraih hasil imbang 2-2 kontra tuan rumah Persija.
Menanggapi keputusan tersebut, Chief Eksekutif Organaizer (CEO) PSM Makassar, Munafri Arifuddin didampingi Media Officer, Andi Widya Syadzwina, dan Wakil Ketua Panpel PSM Yahya Sirajuddin, Rabu (16/08/17) mendatangi kantor PSSI.
Pihak Tim Juku eja diterima langsung oleh Wakil ketua PSSI, Joko Driono, yang dalam waktu bersamaan langsung menyetor surat protes dan bukti rekaman.
"Tadi kami datang langsung ke kantor PSSI bersama Pak Munafri (CEO PSM Makassar) dan Pak Yahya membawa surat protes dan bukti rekaman terkait pertandingan Persija vs PSM di mana banyak keputusan wasit kontroversial,” kata Andi Widya pada awak media di Makassar, Rabu (16/08/17) sore.
Andi Widya Syadzwina melanjutkan, pihak PSSI siap menindaklanjuti laporan yang diajukan manajemen Tim Juku Eja. Oleh karena itu, PSSI tak akan berdiam diri menanggapi kasus kontroversial soal wasit Liga 1 tersebut.
“Menurut Jokdri, PSSI tidak akan mendiamkan protes tersebut dan akan menindaklanjuti,” sambung Wina.
Selain itu, manajemen PSM Makassar turut memanfaatkan pertemuan ini untuk membicarakan pengembangan sepakbola nasional, baik dari perwasitan, kursus kepelatihan hingga perkembangan sepakbola di Makassar.
"Pak Jokdri (Joko Driono) dan Munafri (CEO PSM Makassar) juga berdiskusi seputar wasit, rencana pemain senior PSM bisa ikut kursus kepelatihan dan seputar sepakbola di Kota Makassar dan sekitarnya,” pungkasnya.