SEA Games 2017

Fakhri Husaini: Balas Bendera Terbalik dengan Permalukan Malaysia di Kandangnya

Jumat, 25 Agustus 2017 19:48 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Rizky Pratama Putra
© RadoElshinta
Dukungan suporter Indonesia. Copyright: © RadoElshinta
Dukungan suporter Indonesia.

Fakhri Husaini ikut angkat bicara jelang pertemuan Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 melawan Malaysia pada babak semifinal SEA Games 2017 di Stadion Shah Alam, Sabtu (26/08/17). Pelatih Timnas U-16 tersebut berharap Garuda Muda, julukan Timnas U-22, dapat mempermalukan tuan rumah di kandangnya sendiri.

Keinginan itu dilatarbelakangi oleh beberapa insiden yang diterima kontingen Indonesia pada SEA Games 2017. Terutama, masalah bendera Merah Putih terbalik pada buku panduan pembukaan pesta olahraga terbesar Asia Tenggara tersebut.

© Dewo/PSSI
Fakhri Husaini saat menyusun formasin bersama dua pemain Timnas U-16. Copyright: Dewo/PSSIFakhri Husaini saat menyusun formasin bersama dua pemain Timnas U-16.

Fakhri mengatakan bahwa Indonesia sudah saatnya membalas perlakuan tidak menyenangkan yang menyakiti hati bangsa. Insiden bendera terbalik merupakan hal yang bisa diterjemahkan positif untuk bisa mengalahkan Harimau Malaya.

“Mereka memang pemain yang pintar, kemudian sempat WhatsApp sama asisten pelatih Timnas U-22, Bima Sakti kalau kita mau marah karena insiden bendera Merah Putih dibalik, cara yang tepat menunjukkan kemarahan itu dengan mengalahkan Malaysia di rumahnya sendiri,” tutupnya.

© INDOSPORT
Aksi Komentar Netizen terbalinya bendera Indonesia. Copyright: INDOSPORTAksi Komentar Netizen terbalinya bendera Indonesia.

Untuk itu, arsitek berusia 52 tersebut memberikan sedikit tips kepada Ezra Walian dan kolega. Pada intinya, Malaysia bukan lawan yang tangguh. Kuncinya, percaya kepada diri sendiri.

“Musuh terbesar pada pertandingan nanti bukan Malaysia, tapi diri sendiri. Sepanjang pemain kita bisa mengontrol dan mengelola emosinya dengan cerdas, Insya Allah kita bisa mengatasi Malaysia.

© Twitter@BadmintonTalk
Kericuhan antara pemain Indonesia vs Kamboja. Copyright: Twitter@BadmintonTalkPara pemain Indonesia diminta untuk tak mudah terpancing provokasi yang menyebabkan kerugian bagi tim.

Fakhri menyebut bahwa sebenarnya kini tekanan berada di pihak lawan. Hal ini membuat mantan kapten Timnas Indonesia ini meminta para pemain Indonesia bermain lebih santai.

"Beban itu ada di Malaysia, bukan di kita, harusnya ya. Harusnya di dia, mereka bermain di depan pendukung sendiri,” ujar Fakhri ketika ditemui di Lapangan Atang Soetrisna, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (25/08/17). 

Tuan rumah dipastikan akan mendapat dukungan dari puluhan ribu penyokongnya. Timnas U-22 diminta bermain lebih rileks oleh Fakhri. 

© RadoElshinta
Suporter Timnas Indonesia. Copyright: RadoElshintaSuporter Timnas Indonesia.

Yang pasti, lanjut Fakhri, jangan sampai ada pemain Garuda Muda yang terpovokasi hingga bermain keras tanpa ampun. Sekali lagi, permainan sabar menjadi kunci kemenangan Indonesia.

“Bagaimana caranya 70 ribu penonton bisa berbalik ke kita, caranya dengan apa? Bermain sabar, tidak terpancing provokasi mereka,” jelas Fakhri.

Stadion Shah Alam sendiri diyakini bakal dipenuhi oleh para pendukung kedua kesebelasan. Bagaimana tidak, Indonesia dan Malaysia merupakan saudar serumpun yang memiliki rivalitas kuat, khususnya dalam urusan sepakbola.
 

1.2K