Liga 1 2017

Tampilkan Koreo Save Rohingya, Viking Tak Peduli Hukuman

Minggu, 10 September 2017 04:38 WIB
Penulis: Panca Putra Pamungkas | Editor: Rizky Pratama Putra
© @footballindnews
Koreo Save Rohingya yang ditampilkan oleh para Bobotoh. Copyright: © @footballindnews
Koreo Save Rohingya yang ditampilkan oleh para Bobotoh.

Salah satu kelompok pendukung Persib Bandung, Viking Persib Club (VPC) menginisiasi dibentuknya sebuah koreo yang bertuliskan 'Save Rohingya'. Aksi ini ditunjukkan tatkala Persib Bandung menjamu Semen Padang, Sabtu (09/09/17) di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.

© Twitter/@Liga1Match
Persib Bandung terhindar dari kekalahan atas Semen Padang. Copyright: Twitter/@Liga1MatchPersib Bandung terhindar dari kekalahan atas Semen Padang.

Laga pekan ke-23 Gojek Traveloka Liga 1 itu sendiri menjadi pembuka kembali kesempatan para Bobotoh untuk mendukung langsung Persib di stadion. Sebelumnya, Persib terkena sanksi dilarang disaksikan oleh penonton ketika bertanding di kandang sendiri akibat ulah segelintir oknum tak bertanggung jawab.

Konflik antara penduduk Rohingya di wilayah Rakhine dengan junta militer Myanmar memang tengah menjadi sorotan dunia. Hal tersebut membuat warga Rohingya mengungsi ke negara-negara tetangga seperti Bangladesh, Malaysia, dan Indonesia, demi menghindari kekerasan dan terus bertahan hidup.

Koreo 'Save Rohingya' yang ditampilkan Bobotoh yang duduk di tribun timur stadion bisa jadi salah satu dukungan untuk  warga Rohingya yang tengah mengalami ketidakpastian dalam hidupnya.

Koreo tersebut tampak terlihat rapi. Kata 'Save' dibuat dengan warna merah, sedangkan 'Rohingya' dengan warna biru dan putih.

Namun, aksi kreatif itu bisa jadi akan berujung sanksi. Karena sebagaimana diketahui, menurut otoritas sepakbola dunia, pesan atau simbol politik sebaik apapun, dilarang masuk ke dalam lapangan. Jika yang baik saja dilarang, apalagi yang bermuatan politik.

Hal tersebut baru-baru ini dibuktikan ketika wasit mengganjar kartu kuning kepada Irfan Bachdim yang merayakan gol ke gawang Persela, Minggu (03/09/17) dengan memperlihatkan pesan di balik jersey-nya. Padahal, saat itu ia berniat baik dengan menyampaikan rasa dukanya terhadap tewasnya salah satu pendukung Timnas Indonesia, Catur Juliantono.

 

Innalilahi wainailahi rojiun... . . Saya sangat sedih dengan terjadinya insiden yang mengakibatkan berpulangnya Catur Juliantono, seorang supporter setia timnas Indonesia. . . Dengan ini saya mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. . . Hari ini saya mencetak gol yang saya persembahkan untuk almarhum dan keluarganya. . . . Semoga almarhum diberikan tempat terbaik disisi Allah SWT, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran. Amin YRA 🙏🏼 . . 📸: @ewinsetyo

A post shared by Irfan Haarys Bachdim (@ibachdim) on

Mundur lagi ke belakang, ada Persija Jakarta, (23/06/17) lalu yang didenda Rp30 juta karena suporternya, Jakmania, membentangkan spanduk yang dianggap bernada SARA yang bertuliskan ‘Jangan Ganggu Ulama Kami Menyampaikan Kebenaran’.

Oleh karena itu, berdasarkan aturan kompetisi Liga 1 2017 yang mengacu pada Law of The Game FIFA, bisa saja Persib mendapatkan sanksi. Tapi tetap saja, persetan kepada hukuman! Bobotoh mengklaim ini soal kemanusiaan.

15.4K