Buka-bukaan Gede Widiade dan Bung Ferry Soal Outlet Resmi Jakmania dan Megastore Persija

Senin, 11 September 2017 09:38 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Mochamad Hary Prasetya/Superball.id
Direktur Persija Jakarta, Gede Widiade. Copyright: © Mochamad Hary Prasetya/Superball.id
Direktur Persija Jakarta, Gede Widiade.

Dua elemen penting dalam sepakbola, yaitu klub dan suporter terkadang kerap bersebrangan dalam berbagai hal. Akan tetapi, tidak untuk Persija Jakarta dan kelompok pendukungnya, Jakmania.

Keduanya menyatu dalam kerja sama antara kesebelasan dan fans fanatiknya. Dalam waktu dekat, Persija dan Jakmania akan meresmikan keterikatan antara kedua belah pihak melalui bisnis merchandise klub.

Jakmania telah memilih 43 store yang tersebar di wilayah Jabodetabek hingga Karawang, Jawa Barat, sebagai tempat penjualan pernak-pernik Persija. Nantinya, pihak Macan Kemayoran bakal mendistribusikan item yang dijual kepada Pengurus Pusat (PP) Jakmania, yang kemudian diteruskan kepada store-store yang telah ditunjuk.

“Ini lebih masyarakatkan Persija dan Jakmania. Karena store yang dibuka bukan hanya di Jabodetabek, tapi ada juga Karawang, Jawa Barat. Insya Allah nanti dievaluasi dalam tiga bulan,” ucap Direktur Utama Persija, Gede Widiade kepada wartawan yang menemuinya di bilangan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Minggu (10/09/17).

“Karena manajemen bisnisnya kita serahkan ke Jakmania. Kita bantu biaya 100 persen,” tambahnya.

Penjualan di store-store resmi diawali dengan memproduksi tiga barang, yaitu jersey training, termasuk warming up, t-shirt dan scarf asli Persija.

“Setiap store di-drop 100 jersey training dan warming up. Dengan adanya bisnis ini, tahun depan kita tingkatkan dengan kemampuan masing-masing store. Nanti kita tambah bola, jersey, dan atribut-atribut lainnya,” kata pria berkacamata itu.

© fokusbola.com
Direktur Persija Jakarta, Gede Widiade. Copyright: fokusbola.comDirektur Persija Jakarta, Gede Widiade.

“Sponsor akan dukung. Karena sponsor tidak butuh buka kantor cabang. Tempat sudah tersedia. Jadi, besok dalam waktu tiga bulan kita evaluasi mana yang pasar bagus. Nanti sponsor bisa bantu transfer ilmu agar store bisa jadi standar apparel. Jadi Jakmania bukan sekadar suporter, tapi bussines man. Tahun depan diharapkan jumlah store bisa tambah,” tuturnya.

Ketua Umum (Ketum) Jakmania, Tauhid Indrasjarief menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, terobosan seperti itu merupakan salah satu program kerjanya yang belum terealisasi sewaktu menjabat sebagai pemimpin organisasi yang lahir pada 1997 tersebut pada periode-periode sebelumnya.

“Terima kasih kepada manajemen Persija. Karena ketika saya naik jadi ketum, ingin menghidupkan distro Jakmania lebih tampil. Inilah distro Jakmania yang lebih aktif menyebarkan warna Jakmania dan kedekatan Persija bagus dan dekat. Begitu ada seperti ini jadi sepemikiran. Jadi apresiasi sekali dengan program kerja Jakmania,” beber pria yang kerap disapa Bung Ferry itu.

© Lanjar Wiratri/Football265.com
Ferry Indrasjarief, ketua Jakmania Copyright: Lanjar Wiratri/Football265.comTauhid Indrasjarief (tengah), Ketua Umum Jakmania.

Ke depannya, Persija memiliki rencana yang lebih besar untuk membuka ladang bisnis baru. Telah ada wacana untuk segera membangun megastore bila terobosan awal disambut baik oleh konsumen.

“Setelah pasar terbentuk, Persija akan bangun megastore sendiri. Maksudnya kita akan jual semua produk apparel. Mungkin kita bisa buka di kantor atau mal. Saya sih suka di mall. Karena ini branding image Persija di pasar. Karena Persija identik dengan Jakmania. Jakmania juga ada di level menengah ke atas,” tutup Gede.

918