Liga 1 Indonesia

Komentar Sekjen PSSI Soal Koreografi 'Save Rohingya' Bobotoh

Rabu, 13 September 2017 10:01 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
© Grafis:Yanto/Football265.com
Logo PSSI. Copyright: © Grafis:Yanto/Football265.com
Logo PSSI.

Ratu Tisha Destria meminta dukungan dari seluruh insan sepakbola nasional untuk menjaga nilai sportivitas dalam setiap pertandingan. Sekjen PSSI ini mengatakan demikian terkait dengan polemik yang memanjang usai Bobotoh menampilkan koreografi 'Save Rohingya'.

Padahal, Tisha menyebut bahwa sportivitas sendiri merupakan roh dari sepakbola itu sendiri. Oleh sebab itu, Tisha meminta semua elemen untuk menghindari pesan-pesan yang tak berkaitan dengan unsur sepakbola dalam sebuah pertandingan.

“Karena itu saya juga mengimbau kepada para supporter untuk tidak membawa atribut atau pesan-pesan yang tidak ada kaitannya dengan sepakbola atau olahraga saat menyaksikan pertandingan di stadion," ujar Tisha.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Sekretaris Jenderal PSS, Ratu Tisha dalam jumpa konferensi pers. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTSekretaris Jenderal PSS, Ratu Tisha dalam jumpa konferensi pers.

Tisha juga menyampaikan keprihatinannya karena masih ada kelompok suporter yang masih menampilkan pesan di luar unsur sepakbola dan olahraga. Padahal hal tersebut sangat jelas dalam aturan maupun statuta akan berimplikasi pada sanksi.

“Semua sudah diatur dalam kode disiplin. Penyampaian pesan atau atribut di luar sepak bola juga akan ada sanksinya,” tambah Tisha.

© @footballindnews
Koreo Save Rohingya Persib Copyright: @footballindnewsKoreo Save Rohingya Persib.

Sejauh ini sejumlah klub memang mendapat sanksi usai aksi para pendukungnya yang menampilkan sejumlah pesan. Misalnya pada aksi suporter yang menampilkan koreo 'Save Palestina' beberapa waktu lalu.

© Instagram/bidadaritribun
Koreografi bendera Palestina. Copyright: Instagram/bidadaritribunKoreografi bendera Palestina di laga Borneo FC melawan PSM Makassar.

Terakhir, aksi Bobotoh yang menampilkan koreo 'Save Rohingya' kemudian menjadi polemik baru dengan isu yang sama. Untuk itu, Tisha meminta kerja sama dari seluruh pelaku dan pencinta sepakbola nasional untuk bisa saling menjaga.

“Untuk menjaga marwah sepakbola memang bukan pekerjaan yang ringan. PSSI yang sudah diberi mandat oleh masyarakat pun tidak bisa jalan sendirian. Harus ada dukungan dan kesadaran semua pihak. Sepakbola Indonesia bukan hanya milik PSSI. Sepakbola Indonesia milik masyarakat Indonesia. Karena itu harus kita jaga bersama-sama,” tutur Tisha.

Pihak Bobotoh sendiri mengaku telah siap untuk melakukan penggalangan dana jika Komdis PSSI memberikan hukuman kepada Persib atas aksi mereka. Bahkan hal tersebut juga mendapat sambutan positif dari Ahmad Jufriyanto, bek Persib, yang juga menyatakan bahwa apa yang dilakukan Bobotoh tidak ada kaitannya dengan unsur politis.

367