Sriwijaya FC (SFC) sedang terpuruk dengan baru menelan kekalahan beruntun, yakni dipermalukan Persib Bandung 1-4 di kandang dan kalah 0-2 dari Barito Putera di laga tandang.
Sejauh musim ini, Laskar Wong Kito sudah mengalami sembilan kekalahan yang membuat mereka di posisi 12 dengan 28 poin atau hanya enam poin dari zona degradasi. Kini, di saat mereka butuh kemenangan, Hyun-Koo cs harus menjamu PSM Makassar yang sedang on fire.
PSM Makassar masih berada di jalur juara dengan 42 poin di posisi ketiga atau hanya tujuh poin dari sang pemuncak Bhayangkara FC.
Pelatih kepala SFC, Hartono Ruslan, Jumat (15/09/17), sadar betul akan kondisi itu. Pertandingan ini pun diakuinya cukup berat, karena dipastikan tidak hanya akan menguras tenaga saja, tapi mental pemain juga akan diuji.
Berada dalam tekanan karena dua kekalahan sebelumnya, pemain harus bangkit dan mengamankan tiga poin di kandang. Lagi-lagi Hartono mengingatkan lini pertahanan untuk tidak lengah.
Trisula PSM Makassar, Titus Bonai, Ferdinand Sinaga, dan Pavel Purishkin harus dikawal ketat. Tiga mesin gol PSM Makassar ini harus dihentikan. Meski ketiganya di awal babak pertama kerap tidak turun berbarengan, tapi di babak kedua ketiga pemain sering turun bersama. Fakdawer dan kawan-kawan tak boleh lengah sedikitpun.
Begitupun pemain di posisi wing bek seperti Marco dan Gilang. PSM Makassar punya pemain yang cepat dengan kemampuan dribbling yang sangat baik. Wing bek sayap harus bermain disiplin dan penuh konsentrasi.
PSM Makassar saat ini sedang berada dalam puncak performanya, melawan Arema FC, tim besutan Robert Rene Alberts ini bahkan bisa mencetak tiga gol. Begitupun melawan Persija Jakarta, Ferdinand dan kawan-kawan bermain sangat bagus.
"Seluruh lini harus kerja keras dan memenangkan duel melawan PSM," ujar Hartono.
"Kami akan turunkan pemain yang siap dan dianggap bisa menghentikan pemain PSM," tambah asisten pelatih Sriwijaya FC Keith Kayamba Gumbs.
Menurutnya, evaluasi cukup besar untuk laga lawan PSM. Salah satunya adalah perbaikan sektor pertahanan.
- Sempat Mati Rasa, Kiper Sriwijaya Dilarikan ke Rumah Sakit
- Kalah dari Barito Putera, Pelatih Sriwijaya FC Sebut Darurat Lini Belakang
- Takluk dari Barito, Sriwijaya Gagal Beri Kado Ulang Tahun Manis untuk Legendanya
- Pengamat Sepakbola Bongkar Kebobrokan di Tubuh Sriwijaya FC
- Dibantai Persib, Manajemen Sriwijaya FC Akhirnya Mulai Bereaksi
- Gara-gara Air Mineral, Sriwijaya FC Kena Denda Puluhan Juta
“Kami ada banyak pemain belakang. Tetapi tidak bisa seperti tim lain, setiap minggu menurunkan pemain yang sama. Tetapi berbeda dengan tim kami. Setiap minggu harus terus ada perubahan dua atau tiga pemain. Itu membuat permainan belum konsisten. pemain masih sering kali bingung. Apa yang harus mereka lakukan saat bola dalam kondisi transisi bertahan dan menyerang. Semua akan kami perbaiki dan itu butuh proses," pungkas Kayamba.