Adixi Lenzivio kini fokus menyelesaikan kuliahnya di Institute Perbanas, Jakarta Selatan. Sebelumnya, dia berkarier sebagai pesepakbola profesional sebagai seorang kiper.

Persija Jakarta menjadi satu-satunya klub pernah yang dibelanya. Empat musim Adixi habiskan untuk berseragam kesebelasan berjuluk Macan Kemayoran tersebut.

Saat ini, Adixi rutin mengikuti kompetisi sepakbola antar-mahasiswa. Bersama PS Perbanas, penjaga gawang berusia 24 tahun itu baru saja menasbihkan diri sebagai juara Torabika Campus Cup regional Jakarta.

© Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT

Adixi Lenzivio, kapten PS Perbanas.

Menurut Adixi, bermain pada kompetisi antar-kampus bukan sebagai degradasi pamor. Dia beranggapan bahwa sepakbola bukan hanya sekedar berkarier di liga profesional.

“Tidak. Bermain sepakbola bukan masalah kasta. Tetapi, di mana saya merasa senang bermain sepakbola. Mau bermain di liga kampung pun, selama saya masih bisa rasakan kemenangan itulah arti sepakbola untuk saya. Tidak masalah untuk turun kasta,” ujar Adixi kepada wartawan di sela-sela perayaan juara turnamen antar-kampus di Stadion Universitas Indonesia (UI), Depok, Rabu (20/09/17).

Adixi yang kelahiran Bekasi, Jawa Barat itu masih menyimpan hasrat untuk kembali bermain di Liga Indonesia. Apalagi menurutnya, sepakbola nasional tengah bangkit menuju ke arah yang lebih baik.

“Kalau misalnya diberikan kesempatan, yang pasti ingin kembali menjadi pemain profesional. Apalagi, sepakbola Indonesia sedang berkembang dan memperbaiki diri,” ungkap Adixi.

“Kalau ada tawaran masuk, dipertimbangkan dengan jadwal kuliah saya karena ada jeda libur yang lumayan lama. Bermain kemungkinan hanya di sekitar Jabodetabek saja,” harapnya.

© Herry Ibrahim/Indosport

Mantan kiper Persija Jakarta, Adixi Lenzivio (kanan).

Pada pertengahan musim, Adixi kuat digembor-gemborkan akan merapak ke salah satu klub Liga 2 Indonesia, Persikabo Bogor. Dia pun mengurai alasan kegagalannya kembali bermain di liga profesional.

“Gagal seleksi juga karena yang seleksi banyak. Juga dalam kondisi yang fit. Karena Persikabo membutuhkan pemain yang siap karena sedang mengikuti Liga 2. Jadi persiapan juga kurang. Sempat berbicara ke manajemen, tapi tidak jadi,” tutupnya.