Pemain muda Bhayangkara, Wahyudi Setiawan Hamisi sangat kecewa akan kekalahan timnya atas Bhayangkara FC. Baginya kekalahan timnya karena perilaku wasit yang dianggapnya tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
Borneo FC memang takluk dari Bhayangkara FC. Pasukan Pesut Etam takluk dengan skor 2-1 atas The Guardians.
Namun kemenangan Bhayangkara mendapat protes keras dari pemain Borneo. Seperti diutarakan oleh Wahyudi Setiawan Hamisi menilai gol pertama Bhayangkara yang dicetak Ilija Spasojevic berbau offiside.
"Laga memang berjalan keras. Tapi keputusan wasit sangat merugikan. Gol pertama saya tanya kepada AW 2 (Asisten Wasit) itu tiga pemain Bhayangkara sudah offside, namun dia menilai hanya dua orang," ucap Wahyudi.
Duka Borneo tak sampai di situ. Sebab di menit 85 wasit Aprisman Aranda menghukum mereka dengan memberikan penalti kepada Bhayangkara. Dia menilai Diego Michiels menjatuhkan Spaso di kotak terlarang.
Otavia Dutra yang maju sebagai eksekutor sukses mencetak gol kemenangan untuk Bhayangkara. Dengan kejadian ini, pemain yang kerap disapa Tole ini merasa geram. Baginya jika wasit sudah tidak adil, maka sepakbola Indonesia tidak akan maju.
"Ini tidak bisa didiamkan. Kalau seperti ini terus mau samlai kapan sepakbola Indonesia maju," tutup dia.