Kepemimpinan wasit di babak 16 besar Liga 2 musim kompetisi 2017 masih dinilai masih kurang fair. Banyak keputusan yang diambil oleh wasit kurang pas dan merugikan salah satu pihak.
Salah satu tim yang menyoroti masalah wasit adalah Persis Solo. Tim berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut beberapa kali dirugikan oleh keputusan wasit, saat pertandingan melawan PSPS Riau dalam laga pembuka babak 16 besar, Rabu (20/09/17) lalu.
Pelatih Persis Solo, Widyantoro mengatakan keputusan wasit dinilai agak berat sebelah dan merugikan timnya. Beberapa kali timnya harus mendapatkan hukuman pelanggaran dan juga offside dalam laga tersebut.
Pelatih Persis Solo, Widyantoro.Keputusan lain yang cukup merugikan adalah tidak dihentikannya pertandingan padahal saat itu hujan sangat deras, dan air menggenangi lapangan pertandingan di Stadion Kaharudin Nasution. Genangan itu membuat bola sulit bergerak, namun wasit bersikukuh pertandingan tetap dilanjutkan.
"Kepemimpinan wasitnya masih kurang fair, kita diruguikan beberapa kali," ucapnya kepada INDOSPORT.
Widyantoro berharap Ke depan kinerja wasit akan lebih baik lagi dibandingkan sebelum-sebelumnya. Jangan sampai nantinya keputusan-keputusan wasit itu mengerdilkan kemampuan tim. Sehingga nantinya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pelatih Persis Solo, Widyantoro.Kinerja wasit itu sudah disoroti oleh Persis Solo sejak pertandingan fase grup beberapa waktu yang lalu. Kala itu, Persis juga sering mendapatkan keputusan yang kontroversial bahkan tidak sesuai dengan apa yang ada di lapangan.
Harapannya, pada babak 16 besar ini keputusan wasit sudah benar-benar fair namun kenyataannya masih merupakan salah satu pihak.
"Saya berharap kinerja wasit diperbaiki jangan seperti ini terus," ucapnya.
Pelatih Cilegon United, Imam Riyadi.Hal yang sama juga disampaikan Imam Riyandi usai menjalani laga pertama di babak 16 besar Liga 2. Pelatih Cilegon United ini sempat mengeluhkankinerja wasit, Heru Santoso asal Malang, saat memimpin laga melawan PSS Sleman.
"Pertandingannya sangat menarik, sayang kinerja wasit kurang baik. Saya melihat 2 kali pemain (PSS) Sleman handsball di kotak penalti, tapi wasit tidak membuat keputusan apa-apa," tutup Imam.
Pada laga tersebut Cilegon United pun akhirnya harus mengakui keunggulan PSS Sleman. Laga yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta ini pun berkesudahan 2-1 untuk kemenangan tuan rumah.