Laporan terbaru dari bbc.uk (10/10/17) menyebutkan bahwa Suriah yang hanya memiliki luas wilayah 185 ribu km2 akibat perang tak berkeseduhan hanya menyisakan kurang dari setengah wilayahnya. Sepanjang mata memandang di kota-kota besar Suriah hanya kepulan asap bekas sisa kebakaran yang terlihat. Di sudut-sudut lain kota, kamp-kamp pengungsi diisi ribuan orang tak bersalah yang berusaha hidup dari 'nerakanya' dunia ini.
"Secara umum situasi ekonomi di Suriah sudah hancur, dan tentu saja ini juga mencerminkan kondisi olahraga kami," kata salah satu penggawa Suriah, Mohannad Ibrahim yang sebelum membela Timnas Suriah juga merasakan getirnya perang di tanah kelahirannya tersebut.
Ya, hanya lewat sepakbola-lah ada setitik harapan untuk orang-orang Suriah. Lewat olahraga terkenal sejagat inilah orang Suriah masih bisa bicara kepada dunia internasional bahwa mereka masih ada. Kisah Timnas Suriah memang menyita perhatian internasional. Kiprahnya di babak kualifikasi zona Asia Piala Dunia 2018 mengundang decak kagum bagi banyak pihak. Sayang kisah dongeng itu pupus di ANZ Stadium, melawan Australia di leg kedua, Timnas Suriah harus menyerah 2-1. Suriah menyerah dengan agregat 3-2 setelah di leg pertama kedua tim bermain imbang 1-1.
Dibalik keperkasaan Omar Al Somah cs untuk bisa tampil impresif Timnas Suriah ada sosok yang menjadi faktor kunci permainan mereka, siapa lagi kalau bukan sang pelatih, Ayman Hakeem. Siapa Ayman Hakeem? Berikut profil singkatnya untuk pembaca setia INDOSPORT: