Pasca Insiden Choirul Huda, PT LIB Ingatkan Pemain Lebih Respek

Senin, 16 Oktober 2017 21:01 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
 Copyright:

Masih hangat dalam ingatan semua pencinta sepakbola Tanah Air terkait insiden di laga Persela Lamongan kontra Semen Padang. Bermain di Stadion Surajaya, Lamongan Minggu (15/10/17) sore, kiper Choirul Huda meninggal dunia pasca mengalami benturan dengan rekannya sendiri, Ramon Rodrigues.

Insiden itu terjadi di babak pertama, tepatnya menit ke-44 di mana baik Huda maupun Ramon berusaha menyelamatkan gawang Persela dari kebobolan. Nahasnya, kedua pemain itu justru bertabrakan.

Karenanya, pihak operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menegaskan ke depan para pemain harus lebih menunjukkan rasa hormat kepada sesamanya saat berjumpa di lapangan. Salah satu cara paling sederhana adalah dengan tidak melakukan pelanggaran brutal secara sengaja, meski pun gesekan kecil adalah hal yang lumrah terjadi.

"Pemain juga harus respek dengan pemain lain, tidak bermaksud untuk mencederai lawan," ujar Direktur Operasional PT LIB, Tigor Shalom Boboy.

"Kemarin karena benturan Choirul Huda dengan temen sendiri, coba kalau benturnya dengan pemain lawan. Tapi itu pun tidak ada pembenaran untuk hal itu, sudah ada korban soalnya," sambungnya.

© persibholic.com
CEO PT Liga Indonesia Baru, Tigor Shalom Boboy. Copyright: persibholic.comCEO PT Liga Indonesia Baru, Tigor Shalom Boboy.

Untuk menekan insiden yang sama, PT LIB juga menekankan pentingnya pemahaman klub mengenai law of the game, salah satunya mengenai dunia medis. Hal itu perlu ditaati mengingat sewakti-waktu ada kejadian yang tidak diinginkan saat pertandingan.

"Kewajiban? Dari kemarin kan sudah ada kewajiban, sekarang kejadian seperti ini. Tapi kita tidak dalam posisi penyalahkan, ini harus jadi pembelajaran besar bagi semua. Itulah kenapa kita mewajibkan ada A-B-C (regulasi soal medis) dan sebagainya," urai Tigor.

 

Kabar duka dari sepakbola Indonesia. Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal dunia usai mengalami benturan keras saat melawan Semen Padang. Membela Persela Lamongan dari tahun 1999 hingga wafat 2017. Semoga tenang dan khusnul khotimah. Aamiin. #choirulhuda #persela laskarjokotingkir

A post shared by indosport.com (@indosportcom) on

Selain memberikan imbaun kepada klub, PT LIB juga berharap ke depan para pesepakbola Tanah Air bisa mempelajari pentingnya pertolongan pertama. Jika pihak klub tidak bisa atau kesulitan memberikan gambaran yang detail maka pihak operator siap membantu memberikan semacam workshop.

Di sisi lain, pasca kejadian, Ramon Rodrigues juga sudah memberikan penyataan melalui Instagramnya. Pemain asal Brasil itu menyatakan sangat sedih dan mendoakan yang terbaik untuk keluarga yang ditinggalkan Choirul Huda.

 

Gostaria de agradecer as orações, ligações, mensagens de apoio e carinho de todos! Nunca imaginamos que tais fatalidades possam ocorrer conosco, infelizmente aconteceu, não tenho palavras para descrever tal sentimento. Huda, Só peço que Deus abençoe e conforte seus familiares e te receba de braços abertos. "Lendas não morrem, deixam para nós heranças" Saya ingin mengucapkan terima kasih atas doa, panggilan, pesan dukungan dan semua kasih sayang Anda! Kami tidak pernah membayangkan kematian seperti ini, sayangnya hal itu terjadi, saya tidak memiliki kata-kata untuk menggambarkan perasaan seperti itu. Saya benar-benar mengerti murka beberapa orang pada saat ini dan saya meminta Tuhan untuk memberkati dan melindungi hati semua orang, terutama keluarga Huda, dan semoga Tuhan terbuka lebar. "Legenda tidak pernah mati, kamu akan selalu hidup" I would like to thank the prayers calls messages of support and affection of all! Huda, I just ask God to bless and comfort your family and welcome you with open arms. "Legends do not die, live forever" #respect

A post shared by Ramon (@rrmramon) on

174