Profil Tim 8 Besar Liga 2: Persis Solo
Keunggulan:
Persis Solo merupakan salah satu klub yang memiliki keseimbangan tim cukup mumpuni. Lihat saja bagaimana catatan apik soal selisih gol, baik saat masih bermain di babak penyisihan hingga putaran 16 besar.
Hal ini tidak lepas dari kejelian Widyantoro, selaku pelatih menjalankan sejumlah rotasi dalam setiap laga. Lihat saja bagaimana Rudiyana, Joko Prayitno, Agung Supriyatno, dan Tri Handoko saling bergantian menjadi starter.
Pun demikian dengan lini belakang Persis yang sejauh ini bermain dengan tingkat kewaspadaan yang cukup baik. Bersama PSIS Semarang, lini belakang Persis Solo merupakan tiga terbaik dengan hanya kemasukan 5 gol dari 6 laga yang dilakoni, dua tim ini hanya kalah dari Kalteng Putra yang cuma kebobolan 4 gol di masa 16 besar.
Kelemahan:
Kerangka tim Persis Solo dibangun dengan mengikuti pola pertandingan yang padat. Untuk itulah, sistem rotasi kerap dilakukannya untuk mengatur ritme tenaga para pemain.
Namun hasil ini beberapa kali mengalami nasib yang kurang baik. Lihat saja bagaimana limbungnya Persis saat ditekuk Cilegon United kala mencadangankan M Wahyu dan Rudiyana.
Namun hal yang lebih pelik adalah masalah pergantian pelatih di menit-menit akhir. Widyantoro yang mendapat sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, tak boleh menangani klub selama 12 bulan.
Hal ini membuat Persis tak bisa didampingi pelatih yang sudah 'nyetel' dengan para pemain. Sebagai gantinya, Freddy Muli didatangkan dari PSS Sleman.
Namun, pola adaptasi tentu menjadi perjudian bagi skuat Laskar Sambernyawa di tengah waktu persiapan yang mepet. Apalagi, Mulli merupakan mantan PSS Sleman, yang disingkirkan Persis di babak 16 besar kemarin.