Liga 1

Insiden Antar-Suporter Iringi Kekalahan Sriwijaya FC dari PS TNI

Kamis, 26 Oktober 2017 10:24 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Galih Prasetyo
© Effendi/INDOSPORT
Ultras Sriwijaya FC sumut flare rayakan gol yang dicetak Beto ke gawang Arema FC. Copyright: © Effendi/INDOSPORT
Ultras Sriwijaya FC sumut flare rayakan gol yang dicetak Beto ke gawang Arema FC.

Insiden kecil antar-suporter Sriwijaya FC terjadi saat timnya berhadapan dengan PS TNI (1-2), Rabu (25/10/17) di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor. Beberapa kelompok pendukung kesebelasan berjuluk Laskar Wong Kito tersebut terlihat dan terdengar saling ejek melalui nyanyian.

Sriwijaya FC bermain bak di rumah sendiri saat dijamu The Army, Julukan PS TNI. Merujuk, dari banyaknya pendukung Laskar Wong Kito yang hadir mendukung Hilton Moreira dan kolega di atas lapangan.

Pendukung Sriwijaya FC yang mendatangi Stadion Pakansari menempati dua tribun. Pertama, suporter beratribut kuning berada di Tribun Timur. Kedua, pendukung dengan pakaian serba hitam atau biasanya dikenal dengan sebutan ultras menduduki Tribun Utara.

Keduanya secara bergantian saling menyanyikan lagu dukungan untuk Laskar Wong Kito. Namun saat jeda babak kedua, mulai terlihat adanya gesekan.

Dari pantauan INDOSPORT, ada beberapa suporter yang mencoba merangsek masuk tribun Timur dan Utara. Namun, kejadian tersebut tidak berlangsung lama. Saat babak kedua dimulai, keadaan berangsur kondusif.

Sayangnya, kedua kelompok suporter malah terdengar menyindir satu sama lain dengan nyanyian. Selepas pertandingan, pelatih Sriwijaya FC, Hartono Ruslan kelihatan bingung. “Soal saling ejek antar suporter kami, coba tanyakan ke mereka kenapa mereka seperti itu,” ujar Ruslan. 

© INDOSPORT/M. Effendi
Pemain Sriwijaya FC. Copyright: INDOSPORT/M. EffendiPemain Sriwijaya FC.

Ruslan tidak membantah friksi antar-suporter Sriwijaya FC membuat anak asuhannya tampil kurang maksimal. Apalagi, mereka kalah dari PS TNI yang bermain dengan sepuluh orang sejak paruh kedua.

“Kami memang sudah khawatir soal kepastian tak terdegradasi lain. Ada target lain yang lebih terhormat. Awal-awal PS TNI memang menekan kita tak berkembang setelah kecolongan baru berkembang. Sepakbola ada kalah dan menang. Kita masih punya kesempatan masuk ke 10 besar,” ungkap Ruslan.

129