Setelah Spaso, Timnas Indonesia Lirik Bek Liga Thailand

Jumat, 27 Oktober 2017 18:10 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Rizky Pratama Putra
© Indosport/Petrus Manus Da'Yerrimon
Luis Milla saat memantau TC lanjutan Timnas U-22 jelang SEA Games 2017. Copyright: © Indosport/Petrus Manus Da'Yerrimon
Luis Milla saat memantau TC lanjutan Timnas U-22 jelang SEA Games 2017.

Usai tidak menutup kemungkinan untuk memanggil pemain yang baru saja dinaturalisasi, Ilija Spasojevic, Tim Nasional (Timnas) Indonesia terbuka untuk pesepakbola berkualitas lainnya. Skuat Garuda, julukan Timnas, akan menggelar partai persahabatan melawan Guyana pada 25 November mendatang.

Selain penyerang Bhayangkara FC tersebut, Timnas juga melirik pemain naturalisasi lainnya yang belum pernah mencicip seragam Skuat Garuda selama masa kepemimpinan Luis Milla Aspas. Sasarannya adalah bek Nakhonratchasima Mazda FC asal Liga Thailand, Victor Igbonefo.

“Saya juga mendengar coach Milla juga sudah mulai bertanya-tanya tentang Igbonefo. Sudah berapa kali dia tanya ke saya,” kata Bima saat dihubungi wartawan.

© Nakhonratchasima Mazda F.C.
Victor Igbonefo Copyright: Nakhonratchasima Mazda F.C.Victor Igbonefo saat ini bermain di Liga Thailand.

Di sisi lain, dengan berpeluangnya Spaso menembus Timnas, maka persaingan di lini depan akan ketat. Skuat Garuda masih memiliki Boaz Solossa dan Lerby Eliandry sebagai ujung tombak.

“Sebenarnya kita punya pemain yang tidak kalah juga. Ada Lerby yang sedang on fire. Selain itu, Boaz juga masih bisa diandalkan. Tapi dengana adanya Spaso ini, kami menyambut positif juga. Artinya saya pikir Milla akan melihat juga bagaimana kemampuan dian,” ujar Bima.

“Apalagi coach Milla juga sudah berapa kali melihat Bhayangkara FC main. Jadi saya rasa sudah dikantongi lah oleh dia poin-poin yang bagus dari Spasojevic,” jelasnya menambahkan.

© INDOSPORT
Ilija Spasojevic. Copyright: INDOSPORTIlija Spasojevic.

Saat ini, Spaso telah berusia 30 tahun. Adapun Igbonefo, dua tahun lebih tua. Meskipun keduanya telah berkepala tiga, hal itu tidak menjadi halangan untuk dipanggil Timnas. 

“Coach Milla tidak pernah melihat usia sebagai masalah. Yang paling penting kemampuan di lapangan, kemampuan intelegensia pemain, juga kemampuan adaptasi pemain terhadap instruksi pelatih. Juga dia harus bisa bekerja sama dengan pemain lain. Itu yg paling penting yg dilihat coach Milla,” pungkas Bima.

1.7K