Federasi sepakbola Indonesia, PSSI menegaskan akan tetap terbuka memakai wasit asing pada kompetisi musim depan. Hal itu dilakukan agar tetap menjaga kualitas kompetisi. Namun, ada penegasan, bahwa wasit yang diundang atau ditugaskan nanti adalah yang terbaik.
"Kenapa tidak? Tetapi kami harus berkomunikasi dengan PT Liga. Kami juga harus merekrut wasit-wasit terbaik. Kami juga berharap wasit-wasit asing yang dipergunakan adalah wasit terbaik," ujar Ketua Komite Ekskutif Bidang Kompetisi PSSI, Yunus Yusi.
Sementara itu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi sepakbola Indonesia menyatakan akan melakukan terobosan di musim depan terkait dengan penggunaan teknologi. PT LIB menjelaskan tidak menutup kemungkinan untuk mencoba teknologi terutama dalam hal penggunaan alat bantu komunikasi seperti earphone dan mikrofon tanpa kabel (wireless) untuk menunjang kinerja mereka selama memimpin laga.
"Memang belum sampai (wasit lokal menggunakan teknologi), tetapi kita butuh peningkatan kualitas dari hal-hal itu. Mungkin saja musim depan akan kami terapkan. Sebagai contoh VAR itu di FIFA juga belum diterapkan," tutur direktur operasional PT LIB, Tigor Shalom Boboy.
Masalah wasit memang menjadi salah satu persoalan paling pelik di Liga 1 musim ini. Banyak klub yang kecewa dengan kinerja wasit lokal sehingga PSSI dan PT LIB kemudian melakukan terobosan dengan menggunakan wasit asing pada putaran kedua. Sejauh ini sudah ada empat negara yang mengirimkan wasitnya yakni Australia, Kirgiztan, Korea dan Iran.
Selain itu, pada dua laga terakhir Liga 1, khususnya untuk pertandingan krusial, PT LIB menyatakan akan mendatangkan wasit baru yakni dari Jepang. Hal itu dilakukan untuk menjaga potensi laga tetap menarik.