Mendekati pertandingan kontra Semen Padang, suhu di Malang semakin hangat. Bukan perkara konflik atau apa, namun tensi pertandingan Arema melawan Semen Padang itu sendiri sarat akan kepentingan krusial.
Laga yang bakal berlangsung di Stadion Kanjuruhan malam nanti, merupakan partai penentuan bagi Semen Padang. Tim berjulukan Kabau Sirah itu dituntut menang, untuk menghindari jurang degradasi.
Pelatih Arema FC, Joko Susilo tahu betul, saat ini beban berat ada pada anak asuhnya. Selain bertekad memetik kemenangan, Adam Alis Setyano dkk juga dituntut untuk tetap fight tanpa ada rekayasa soal hasil akhir.
"Kami inginnya menang. Apalagi ini laga home terakhir di depan Aremania," Pelatih Arema FC tersebut menegaskan.
Maka dari itu, tim berlogo kepala singa itu sudah membulatkan tekad untuk bermain lebih fight menghadapi Semen Padang. Joko Susilo juga mengaku tak peduli dengan nasib sesama bekas tim era kompetisi Galatama itu yang diambang degradasi.
Semen Padang kini berada di batas zona aman dengan 32 poin atau hanya unggul satu angka dari Perseru Serui. Sedangkan Perseru, di saat bersamaan juga berjuang mengejar tiga poin dengan menjamu Pusamania Borneo FC di Stadion Marora Serui.
"Tidak ada istilah tolong menolong. Kami tidak akan menolong Semen Padang. Lah wong tim kita juga perlu ditolong," ujar juru taktik asal Cepu, Jawa Tengah itu sedikit berkelakar.
Terlebih bagi dirinya maupun pemain sendiri, sebuah permainan yang tak fight akan mengurangi profesionalisme dan tentu saja menodai rekam jejak mereka sebagai pelaku sepakbola.
"Kita sudah puluhan tahun bekerja di sepakbola dengan sikap profesionalisme. Jadi, jangan sampai tercoreng hanya dengan sedikit kesalahan," tandasnya.