5 Suporter Garis Keras di Dunia: Dari Inggris Hingga Turki

Rabu, 8 November 2017 17:34 WIB
Penulis: Wira Wahyu Utama | Editor: Galih Prasetyo
© INDOSPORT
Suporter Galatasaray dan Borusia Dortmund. Copyright: © INDOSPORT
Suporter Galatasaray dan Borusia Dortmund.
Fans Gala (Turki)

Pada tanggal 13 Maret 2001 silam, Paris Saint-Germain dan Galatasaray berhadapan di babak penyisihan 2001/'01 Liga Champions. Sayangnya pertandingan ini berakhir kelam disebabkan oleh ulah suporter.

Panasnya atmosfer pertandingan sudah terasa sejak awal pertandingan. Tepatnya ketika striker asal Brasil, Christian sukses membobol Kiper Galatasaray pada menit ketiga. Momen itu membuat pendukung Galatasaray meradang.

Alih-alih melihat timnya menyamakan skor, justru Galatasaray kembali kebobolan. Waktu itu Christian berhasil membuat gol keduanya pada menit ke-27. Kontan hal itu membuat fans Galatasaray kian berang dan frustrasi melihat performa tim andalan mereka.

Teriakan keras sudah bergemah bahkan berkembang menjadi keributan saat memasuki babak kedua permainan. Bentrokan dengan suporter tuan rumah pun tak bisa dihindari. Pihak keamanan yang berusaha membuat keadaan menjadi tenang justru ikut menjadi sasaran amukan Fans gala.

UEFA menjatuhkan hukuman denda bagi kedua klub. Yakni sebesar 410.000 Euro untuk PSG ditambah dengan larangan menggelar laga Eropa di Parc des Princes selama tiga laga, sementara Galatasaray yang sebenarnya jadi biang kerok pemicu keributan justru hanya didenda 82.000 euro.

Selain itu, para Fans Gala juga acap membuat keributan dengan suporter Fenerbache, tim sekota mereka. Tahun 2013 silam Burak Yildirim, 19 tahun, tewas ditikam usai pertadnigan antara Galatasaray melawan Fenerbache. Dimana Fener berhasil menang dengan skor tipis 2-1.

39