Bhayangkara FC masih menjadi bahan pembicaraan khalayak banyak di kalangan pecinta sepakbola Indonesia. Hal tak lepas akan pro kontra raihan juara yang dicapai Bhayangkara FC.
Bhayangkara FC memang menggemparkan jagat sepakbola Indonesia. Mereka berhasil menjadi kampiun di kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
Keberhasilan mereka menjadi kampiun dipastikan setelah tim berjuluk The Guardian ini menaklukkan Madura United di pekan 33 Liga 1. Dengan kemenangan tersebut membuat raihan poin mereka tidak terkejar oleh Bali United yang menjadi pesaing terdekat mereka.
Namun konflik mulai menyeruak selepas laga. Terlebih setelah Manajer Madura United, Haruna Soemitro mengaku sempat mendapat tawaran dari oknum yang mengaku Bhayangkara.
Menanggapi hal ini, Manajer Bhayangkara FC, Sumardji membantah akan hal tersebut. Baginya Bhayangkara meraih gelar juara dengan tidak melupakan nilai-nilai fair play.
"Saya luruskan, berkaitan dengan berita yang berkembang negatif terhadap capaian Bhayangkara, saya hari ini luruskan. Bahwa yang disampaikan Haruna bahwa capaian yang kami lakukan ada sesuatu yang tidak benar menurut dia, saya katakan itu tidak benar," ucap Sumardji, di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Sabtu (11/11/17).
- Kontrak Bersama Bhayangkara FC Segera Berakhir, Berlabuh di Mana Spaso Musim Depan?
- Bhayangkara FC Gelontorkan Belasan Ribu Tiket untuk Jakmania, Kurang atau Kebanyakan?
- Mitra Kukar Mengaku Salah, PSSI Belum Akui Bhayangkara FC Juara Liga 1
- Mitra Kukar Batal Banding, Bhayangkara FC Segera Pesta Juara
"Dan, pada kesempatan ini, kami juga ingin meluruskan apa yang disampaikan manajer Madura United itu harusnya juga masyarakat bisa menilai capaian yang sudah saya sampaikan di atas. Supaya ini betul-betul bisa diluruskan," jelas dia.
Memang image negatif sempat mengalir begitu deras untuk Bhayangkara. Bahkan di dunia maya, tak sedikit yang mencibr akan keberhasilan tim besutan Simon McMenemy ini.
Kini menanggapi hal ini pun, Sumardji mengaku bahwa setiap kemenangan yang diraih oleh Bhayangkara dengan cara yang benar. Dia pun hal ini tak lepas dari campur tangan Yang Maha Kuasa.
"Saya gak pernah berpikir menang dengan halalkan segala cara. Semua berjalan secara fair. Karena itu prinsip kami untuk buat sepakbola bersih dari hal-hal yang selama ini menilai masyarakat kurang baik," beber dia.
"Masyarakat mungkin hanya mencibir karena kami klub seumur jagung tapi prestasi besar. Tapi apapun yang kami perbuat tidak terlepas dari campur tangan Tuhan. Itu perlu disampaikan biar semua respek terhadap kemenangan dan kekalahan," tutup dia.