Liga 1

Sebut Liga Dagelan, Manajer Madura Resmi Minta Maaf

Senin, 13 November 2017 19:17 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORT
Manajer Madura United, Haruna Soemitro. Copyright: © Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORT
Manajer Madura United, Haruna Soemitro.

Manajer Madura United, Haruna Soemitro akhirnya secara resmi memberikan klarifikasi dan juga permintaan maaf setelah memberikan sindiran halus usai timnya kalah dari Bhayangkara FC pada 8 November lalu. Saat itu Haruna juga menyebut kompetisi Liga 1 2017 seperti lelucon dalam konferensi pers selepas pertandingan.

Haruna menyinggung tambahan tiga angka yang diperoleh Bhayangkara FC setelah dinyatakan menang 3-0 atas Mitra Kukar oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Keputusan ini dianggap ikut berperan dalam gelar juara yang berhasil diraih Bhayangkara FC.

© MEDIA BHAYANGKARA
Aksi Spaso di Tengah Pemain Madura United. Copyright: MEDIA BHAYANGKARAAksi Spaso di tengah pemain Madura United.

"Saya ingin sampaikan selamat kepada Bhayangkara FC yang sudah menjuarai liga lelucon ini. Namanya juga gojek. Dalam Bahasa Jawa, gojek ya guyonan (lelucon). Anda tahu di akhir-akhir kompetisi terjadi kriminalisasi yang luar biasa," ungkap Haruna.

Atas aksi Haruna tersebut, pihak Bhayangkara FC pun merasa tersinggung sehingga meminta PSSI untuk memfasilitasi pertemuan dengan Madura United pada Senin (13/11/17) di kantor PSSI, Kuningan, Jakarta.

Hingga akhirnya dalam forum tersebut, Haruna secara resmi memberikan klarifikasi dan juga permintaan maaf pada Bhayangkara FC. Menurutnya hal itu terjadi karena ada tekanan dan tensi tinggi dalam persaingan memperebutkan gelar juara Liga 1.

"Terima kasih saya berikan apresiasi tinggi pada PSSI yang sudah melakukan langkah luar biasa, ini yang kedua setelah beberapa hari lalu PSSI mengambil langkah untuk mediasi," tutur Haruna Soemitro.

"Tetapi lebih dari itu, saya secara pribadi sudah memberikan klarifikasi dan itulah dinamika kompetisi dengan tensi dan tekanan yang lebih kuat, kompetisi tahun ini spesifik dengan tekanan dan atmosfer dan moto yang luar biasa sehingga melahirkan dinamika yang secara pribadi sulit dikontrol. Sampai minggu ke-33 siapa yang menjadi juara, persaingan begitu ketatnya hingga melahirkan dinamika, dan ekspresinya seperti yang sudah saya sampaikan," sambungnya.

© Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORT
Jumpa pers PSSI, Bhayangkara FC dan Madura United. Copyright: Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORTJumpa pers PSSI, Bhayangkara FC dan Madura United.

Tidak hanya itu, Haruna juga secara fair memberikan ucapan selamat untuk Bhayangkara FC yang berhasil menjadi juara Liga 1. Ke depan Haruna berharap kompetisi tetap berlangsung menarik dan memastikan Madura United akan berkembang lebih baik sehingga tetap bersaing di papan atas musim depan.

"Kompetisi sudah selesai dan selamat pada Bhayangkara FC yang sudah menjuarai komepetisi yang super ketat. Dalam dinamika ini ada hal yang menyinggung dan membuat situasi yang lebih panas. Itu di luar rencana klub, sehingga atas ketersinggungan Bhayangkara FC saya meminta maaf kita tatap kompetisi ke depan mata," ucap Haruna.

"Mungkin Madura jadi tim yang tidak puas terlempar dari target tiga besar tetapi ke depannya kami akan memperbaiki diri lebih baik lagi," tutupnya.

135