Bhayangkara FC secara mengejutkan mampu merengkuh gelar juara Liga 1 2017 dengan menguasai klasemen akhir usai mengumpulkan 68 poin. Sebenarnya, raihan juara yang diperoleh oleh tim berjuluk The Guardian ini sempat menimbulkan perdebatan.

Sebagaimana diketahui, harapan mereka untuk mengangkat terbuka lebar usai Komdis PSSI mengabulkan protes yang diajukannya terkait pemain Mitra Kukar, Mohammed Sissoko yang dianggap melanggar aturan karena dimainkan saat masih terkena skorsing. 

Tambahan poin bagi Bhayangkara FC pun langsung mendongkrak posisi mereka dan memastikan gelar juara. Meskipun perolehan poinnya sama dengan Bali United di peringkat kedua, mereka dipastikan menang karena unggul head to head.

Tim asuhan Simon McMenemy ini termasuk dalam tim yang mampu melebihi target yang diberikan oleh manajemen tim. Pasalnya, tim tidak pernah memberikan target untuk meraih juara dan hanya menargetkan mereka untuk bisa finis di urutan kelima klasemen akhir.

"Sebelum berkompetisi di Liga 1, Bhayangkara FC tidak pernah menargetkan menjadi juara. Sebab manajemen hanya menargetkan Bhayangkara FC finis di urutan kelima klasemen akhir," ujar manajer tim, Sumardji, dikutip dari Tribun News (13/11/17).