Selain Ventura, Berikut 3 Pelatih Tergagal Italia di Era Milenial

Rabu, 15 November 2017 17:01 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:
Giovanni Trappatoni (2002 dan 2004)

Keberhasilan Italia menjadi runner up Piala Eropa 2000 tidak membuat pelatih saat itu, Dino Zoff bertahan. Giovanni Trappatoni lalu mengambil alih tongkat kepemimpinan Gli Azzuri.

Di  bawah Mr. Trap, julukannya, Italia mengikuti dua turnamen bergengsi. Yaitu, Piala Dunia 2002 dan Piala Eropa 2004.

Itali berangkat ke Korea Selatan dan Jepang, tuan rumah Piala Dunia 2002, dengan skuat nomor wahid. Buffon, Fabio Cannavaro, Alessandro Nesta, dan Paolo Maldini berjaga di lini belakang. Gennaro Gattuso, Cristiano Doni, dan Angelo Di Livio menggalang lini tengah. Sektor depan lebih menyeramkan lagi. Alessandro Del Piero, Franceso Totti, dan Cristian Vieri bertugas memborbardir gawang lawan.

Lalu, apa hasilnya? Italia tersingkir di babak perdelapan final oleh Korea Selatan. Meskipun publik sepakbola dunia tahu Gli Azzuri kalah secara kontroversial, namun dengan skuat generasi emas, Italia seharusnya mampu melangkah lebih jauh pada turnamen itu.

Mr. Trap masih dipertahankan pada turnamen selanjutnya. Yaitu, Piala Eropa 2004. Masuknya Andrea Pirlo dan Antonio Cassano membuat Gli Azzuri semakin kreatif. Namun, mereka minus kapten Maldini yang memilih pension.

Masih ada nama Buffon, Cannavaro, Nesta, Gattuso, Totti, Del Piero, Vieri pada skuat itu. Tapi, tragis untuk Italia. Gli Azzuri tidak bisa berbuat apa-apa di babak penyisihan. Bergabung di Grup C bersama Bulgaria, Swedia, dan Denmark, Italia hanya bercokol di peringkat ketiga sekaligus mengepak koper lebih awal.

Karier Mr. Trap di Italia pun selesai seiring gagalnya arsitek berciri khas rambut warna putih tersebut pada dua turnamen. Mantan pelatih Juventus, Marcelo Lippi kemudian ditunjuk sebagai nahkoda anyar Gli Azzuri.

87