3 Tim Kecil Ini Mampu Berikan Kejutan Besar Di Sepanjang Sejarah Liga Indonesia
Pada tahun 2000-an, Persik Kediri berhasil dua kali menjadi juara liga Indonesia, yaitu pada tahun 2003 dan 2006. Meski begitu, ada perbedaan status saat mereka berhasil meraih dua gelar liga tersebut. Pada tahun 2006, Persik adalah salah satu tim besar di Indonesia di mana mereka diperkuat oleh pemain-pemain asing kelas satu: Cristian Gonzales, Danilo Fernando dan Ronald Fagundez.
Sedangkan saat Persik berhasil meraih gelar tiga tahun sebelumnya, mereka hanyalah tim promosi di Divisi Utama pada saat itu.
Seperti kebanyakan tim promosi lainnya, target Persik saat itu hanyalah bertahan di Divisi Utama Liga Indonesia. Namun bermodal kekompakan tim, Persik justru berhasil menjungkalkan tim-tim hebat dalam perjalanannya mengarungi kompetisi.
Dengan pendekatan seperti itu, gelar juara liga pun mulai dihubung-hubungkan dengan Persik. “Jangankan meraih gelar juara, membayangkannya saja saya tidak berani. Kami ini, kan, tim dari kampung. Tidak berani jika harus bersaing dengan tim-tim besar seperti Persija Jakarta, PSM Makassar, dan Persita Tangerang,” kata Jaya Hartono, pelatih Persik Kediri, pada waktu itu.
Pada akhirnya, “tim kampung” itu pun benar-benar berhasil meraih gelar juara. Macan Putih, julukan Persik Kediri, unggul lima angka dari PSM Makassar yang berada di peringkat kedua (saat itu Liga Indonesia sudah menggunakan format yang berbeda dengan sebelumnya di mana kompetisi berjalan penuh dalam satu wilayah).
Pasca raihan gelar tersebut, Persik Kediri bukan lagi “tim kampung” seperti apa yang pernah dikatakan oleh Jaya Hartono. Mereka kemudian menjadi salah satu tim besar di Indonesia. Banyak pemain bagus bergabung bersama Persik pada musim-musim berikutnya, dan gelar juara liga pada tahun 2006 adalah salah satu bukti kebesaran Persik pada saat itu.