Dibuang dan Dianaktirikan, 4 Drama Mengharukan Persebaya Hingga Kembali Naik Kasta
Pada 2015, sepakbola Indonesia memasuki masa mati suri karena Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memutuskan untuk membekukan PSSI. Kemenpora membekukan PSSI karena mereka nekat mengikutsertakan Persebaya tandingan dan Arema tandingan di kompetisi padahal stastus kedua klub belum jelas.
Pada 2016, Persebaya akhrinya memenangkan gugatan mereka atas Persebaya tandingan di Pengadilan Negeri Surabaya. Persebaya tandingan yang saham mayoritasnya dibeli oleh pihak kepolisian akhirnya berganti nama menjadi Bhayangkara FC.
Kementerian Hukum dan HAM pun memberikan hak nama dan logo kepada Persebaya yang berada di bawah naungan PT Persebaya Indonesia. Pasca kekuasaan La Nyalla berakhir, Persebaya kembali menuntut haknya untuk diakui oleh PSSI.
Di Kongres PSSI yang berlangsung di Ancol, Jakarta Utara, Agustus Novembr 2016 lalu ribuan Bonek kembali menuntut diakuinya Persebaya. Hingga Edy Rahmayadi resmi menjadi Ketua Umum PSSI yang diputuskan dalam kongres tahunan di Bandung November tahun lalu, Bonek tetap meminta pengakuan itu.
Edy akhirnya menemui Bonek langsung di Surabaya pada Desember 2016 untuk membicarakan pengakuan kembali status Bajul Ijo. Hingga pada Januari 2017, PSSI resmi mengakui kembali Persebaya dan mereka diizinkan berkompetisi di Liga 2.