Final Liga 2 yang mempertemukan Persebaya Surabaya dengan PSMS Medan yang bakal digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (28/11/2017) membuat setiap insan sepakbola tak sabar ingin menyaksikannya.
Tak terkecuali Dahlan Iskan, mantan manajer dan Ketua Umum Persebaya itu.
Ia mengungkapkan ketaksabarannya untuk menyaksikan laga final klasik dua tim besar yang sarat dengan sejarah besar persepakbolaan Republik.
"Saya begitu tak sabar ingin berada di tengah pertempuran itu", tulis Dahlan dalam laman resmi Persebaya.
Baginya, laga Bajul Ijo kontra Ayam Kinantan itu lebih dari sekedar pertandingan sepakbola umumnya.
Ia menyebut laga besok malam itu sebagai sebuah pertempuran: pertempuran sepakbola lengkap dengan manteranya yang menyihir siapa saja yang menyaksikan.
"Sudah begitu lama dua jagoan tidak betemu. Maka, besok malam itu, yang terjadi di Gelora Bandung Lautan Api bukan hanya Persebaya lawan PSMS, tapi juga pertandingan antar mantra modern: Sing Sing So vs Song For Pride", ungkapnya.
Ia berkeyakinan bahwa lantunan mars yang dinyanyikan dengan segenap jiwa itu mampu mengalahkan sang lawan sejak pertama mereka mendengarnya.
Terbukti, kata dia, 25 tahun lalu Persebaya takluk dari PSMS karena para pemain mengalami serangan mental hingga down ketika Sing Sing So berkumandang di Gelora Bung Karno.
"Ada serangan mental yang membuat down pemain: berkumandangnya Sing Sing So yang sangat masif dari suporter PSMS yang mendominasi Stadion Gelora Bung Karno".